Confess

81 10 0
                                    

Seminggu setelah hari kemengan Lyodra, Nuca bergabung dengan Lyodra dalam sebuah konser kemengan untuk Lyodra. 

Di konser kemengannya, Lyodra menyanyikan banyak lagu dengan beberapa tamu undangan dan beberapa temannya yang sama-sama berjuang dalam perlombaan itu.

Lyodra sangat menikmati konser kemenganannya malam ini. Salah satu mimpinya menjadi nyata.


Setelah di belakang panggung.

"Lyo kamu kapan pulang ke Negeri Dewi?"tanya Nuca begitu dia sudah berbincang berdua saja dengan Lyodra. "Besok kak,"jawab Lyodra dengan pasti.

"Kapan lagi ke sini?"tanya Nuca lagi. "Ehm belum tahu kak."jawab Lyodra

Keduanya kemudian lalu diam.

"Gimana kalo gitu malam ini aku traktir kamu sepuasnya?" Malam ini Lyodra terakhir kalinya bersama Nuca. Entah kapan akan kembali lagi.

"Serius kak Nuk?"

"Serius Lyo."

Setelah berpamitan dengan orangtua dan keluarga Lyodra, mereka keluar tak jauh ke pusat Negeri Dewa untuk mencari makanan.

Tempat pertama yang menjadi tujuan mereka adalah tempat penjual es krim, wajah tak sabaran Lyodra itu menunjukkan betapa dia sangat mencintai es krim. 

Lyodra terlihat sangat senang dan menikmati es krimnya. 

Setelah itu mereka makan sushi sampai kenyang keduanya masuk lagi ke tempat penjual es krim.

"Aku pesan lagi ya kak Nuk?"tanya Lyodra saat es krim di tangannya belum habis sama sekali.

Nuca memperhatikan Lyodra dengan serius. "Cantik sekali"batinnya dalam hati.

Lyora yang merasa diaabaikan menanyakan lagi, "Boleh kak Nuc?"

"Ha iya?"Nuca menjawab dengan kebingungan.

"Boleh aku pesan es krimnya lagi?"bujuk Lyodra dengan suara manjanya.

"Boleh Lyo,"kata Nuca sambil mengangguk.


Setelah makan hingga puas keduanya berjalan kaki masuk ke dalam hotel tempat Lyodra dan keluarganya menginap. 

"Lyo,"

"Iya kak Nuk."

Nuca tak menjawab. "Iya kak Nuk?"kata Lyodra lagi.

"Kamu bisa nggak lihat aku bukan sebagai "Kak Nuca" malam ini?"

Lyodra terdiam tak tahu mau merespon bagaimana.

"Ya memang kamu "Kak Nuca" aku, gimana sih kak Nuk?"

"Sekarang aku bukan 'Kak Nuca' kamu. Sejak tadi kita bersama aku melihat kamu bukan sebagai adiknya 'Kak Nuca', aku melihat kamu sebagai seorang perempuan."

"Kak Nuk?"

"Please sebelum kamu pergi, malam ini jangan panggil aku gitu Lyo."

"Terus?"

Nuca meraih tangan Lyodra, menuntunnya untuk duduk di bangku yang menhadap ke arah jalan raya.

"Lyo, aku nggak tahu sejak kapan perasaan ini muncul. Aku sayang kamu." Tetap dengan tangan Lyodra dalam gengamannya Nuca mengatakan itu dengan satu tarikan nafas dan menatap dalam pada Lyodra.

Lyodra mencoba mencerna kalimat itu. 

Diam lama sekali.


Setelah beberapa saat keduanya tiba di depan hotel. Orangtua dan adik satu-satunya Lyodra di sana makan di restoran hotel itu.

"Tante om aku pulang dulu ya."pamit Nuca.


Terima kasih sudah membaca.



Lyodra & NucaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang