Pada malam ini, malam yang paling menegangkan bagi Nuca.
Menikmati malam yang dingin ditambah dengan suasana studio yang sangat tegang turut membuat ketegangan dalam diri Nuca, menjadikan perasaanya semakin tidak enak dan tegang.
Entah dari inisiatif dari mana Lyodra menggengam tangan Nuca. Wajah Nuca terlihat begitu pucat.
"Nggak apa-apa kak Nuc, semua bakal baik-baik aja,"sepenggal kalimat sederhana dari Lyodra berhasil jadi penenang bagi Nuca, pasalnya muka Nuca sedang sangat tegang. Muka Nuca yang tadinya pucat, perlahan sealih menampilkan cahayanya kembali.
Genggaman tangan mereka berdua dieratkan oleh Nuca. Tangan itu sangat nyaman dalam gengaman, tangan yang keduanya terpaut satu sama lain.
Semesta seakan menyetujui mereka saling menggengam tangan dalam waktu yang lama.
Gengaman itu ternyata harus dilepaskan karena mereka sudah dipanggil naik ke atas panggung. Lyodra mencoba melepas genggamannya. Sedang Nuca mengeratkan genggamannya, 'sebentar saja'begitulah tatapan Nuca berbicara pada Lyodra.
Entah mengapa gengaman mereka tak berhenti. Dan begitulah terjadi dalam perjalanan di atas panggung, sepasang manusia saling menggengam, berusaha menghilangkan keraguan dari hati masing-masing. Tangan yang saling menguatkan. Mereka tak banyak bicara, namun mata mereka menjelaskan satu sama lain, mereka takut kehilangan.
Tapi malam ini, mereka harus mengikhlaskan perkara kehilangan, nama Nuca dipanggil sebagai satu-satunya peserta yang akan pulang malam ini.
Hal yang pastinya membawa kecewa dalam diri Nuca, langkah yang terus ia impikan sedari dulu menggapai mimpinya kini harus berhenti sampai di sini.
Setelah melewati berbagai tangis dan perpisahan dengan peserta lainnya. Kini giliran dua manusia, Nuca dan Lyodra harus berpisah.
Entah mengapa bagi Nuca malam ini adalah malam yang berat sekaligus menyenangkan baginya, kini perjalanan yang hendak ia tempuh menjadi akan sangat berbeda dengan jalan yang dia tempuh sebelumnya.
"Selamat ya Lyo,"ucap Nuca pelan, aneh di antara mereka pembicaraan menjadi sangat kaku.
" Ish, makasih kak Nuca, aku sedih kakak pulang, nanti siapa yang bisa dijaliin lagi, "Lyodra mengatakannya dengan sangat tulus.
"Haha, jangan jail terus!"hardik Nuca.
"Boleh lain kali ku genggam tanganmu lebih lama?"dengan keraguan Nuca membuka suara.
"Boleh Kak Nuc, kenapa tidak"jawab Lyodra dengan sangat yakin.
Dengan perbincangan singkat malam itu jadi saksi mereka adalah dua manusia yang saling menguatkan, menunjukkan bahwa mimpi bisa digapai.
Terima kasih sudah membaca💕💕💕
Semoga kamu suka💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Lyodra & Nuca
General FictionLyodra Nuca Lyodra dan Nuca yang sudah berteman dari kecil, delapan lalu kemudian dipertemukan kembali oleh takdir. Akankah semua tetap sama? Cerita hasil kehaluan 😂 Selamat membaca Saya percaya keajaiban😇 Berikan komentar dan vote ya❣️ 27/7/2020...