[9.] ANGKASA- Cilung?

1K 124 13
                                    

____________________________________
"Apapun itu, jika itu masakanmu, entah mengapa selalu membuatku candu."
_______________________

HELLO SALAVERS!

Gimana kabarnya? Semoga selalu sehat ya!

Sebelum masuk ke cerita, mari vote dan komen dulu!

Udah di vote dan komen?

Oke mari langsung masuk ke ceritanya.

✨SELAMAT MEMBACA PART KE-9✨


9. CILUNG?

Angkasa sudah berada di halaman rumah nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Angkasa sudah berada di halaman rumah nya. Rumah yang bercat putih di padukan dengan pagar hitam serta 2 mobil sport yang terparkir menambah kesan mewah. Ia memakirkan motonya, lalu melangkah menuju kamarnya di lantai atas.

Ketika sedang berjalan melewati ruang tamu, Angkasa melihat Toni yang sedang sibuk dengan laptop nya. Sudahlah, papa nya selalu mementingkan pekerjaan. Tetapi, ia juga tak peduli, terserah papa nya saja.

"Angkasa!" suara berat itu menghentikan langkah Angkasa ketika ingin menaiki anak tangga.

Angkasa lalu berbalik, dan menatap papa nya dengan tatapan datar.

"Apa?"

"Bersihkan dirimu. Ayo makan malam nak. Papa rindu makan malam dengan mu."

"Saya lelah. Saya tidak ada waktu untuk anda."

Biasa. Sudah biasa bagi Toni mendapatkan kata-kata yang menyayat hatinya dari putranya sendiri. Harus bagaimana ia bersikap agar putra semata wayangnya itu kembali bersikap hangat seperti dulu.

Apakah ia harus memberi tahu semua kebenaran pada Angkasa? Seperti nya ini bukan waktu yang tepat. Ia tidak ingin, putranya itu semakin membenci nya.

Angkasa menatap sekilas wajah Toni. Ia sedikit rindu dengan kebersamaan nya bersama Toni. Namun, perasaan rindu itu ia tepis jauh-jauh, lalu Angkasa pergi melangkahkan kakinya menuju anak tangga berikutnya hingga sampai ke kamarnya.

Menyisakan Toni yang hanya diam dan tersenyum sendu.

Toni hanya bisa diam menerima nasibnya. Anaknya ini berubah. Sangat berubah. Dan sikapnya sekarang tertutup. Ia maklum akan hal itu.

“Maaf kan papa.”

_______________

"Pinkyyy!!!!" ucap seoarng gadis sambil memeluk sepedanya. Siapa lagi jika bukan-Keyla.

"Kamu tau gak? Masa aku di suruh jadi babu nya kak Angkasa! Kira-kira kenapa ya? Apa dia dendam sama aku karena mie ayam tempo hari itu? Hum..."

"Kalo iya, aku kan udah minta maaf pinky, kenapa kak Angkasa gak mau maafin? Huh..." monolog nya hingga dering nada pesan dari handphone berbunyi. Membuat perhatian Keyla terarah menuju handphone nya.

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang