[24.] ANGKASA-Kotak Putih

730 46 5
                                    

_____________________________________
Ini sungguh tragis. Dan kenyataan yang membuatnya bertambah miris.”
____________________________

SALAVERS APA KABAR!

Kangen aku gak? Gak kangen juga gapapa kok:)

Sebelum masuk ke cerita, VOTE & KOMEN dulu! INI WAJIB!

Kalo udah, langsung aja masuk ke ceritaaaa!

SELAMAT MEMBACA PART 24✨


24. KOTAK PUTIH

“PERMISI!!!!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“PERMISI!!!!”

“APA ADA ORANG?!!!!!”

“Ken! Lo malu-maulin banget sih pake teriak-teriak gitu. Lo pake naek pager segala lagi!” tegur Genan pada Kenzi yang sedang teriak memanggil penghuni rumah tuan Toni. Ya, rumah Angkasa.

Mereka sengaja membolos hari ini untuk mencari Angkasa ke rumahnya. Kedatangan mereka ke rumah Angkasa ini yang pertama kali. Maklum, Angkasa tidak pernah menyuruh mereka untuk datang ke rumahnya, Angkasa hanya memperbolehkan mereka untuk datang ke apartemen saja. Entah apa alasannya. Jangan tanya bagaimana mereka semua mendapatkan alamat rumah Angkasa, mereka berhasil mendapat alamatnya dari pihak sekolah.

Tujuan mereka datang hanya untuk menanyakan kabar Angkasa. Tapi sepertinya, di sekitar kediaman keluarga Glendrio tidak ada mobil ataupun kendaraan lain yang menandakan rumah ini berpenghuni.

“Apa jangan-jangan kita salah rumah?” tebak Johan.

Geral menggaruk pelan dagunya, “Iya juga. Soalnya kita baru sekali ke sini.”

“Tapi ini alamatnya bener.”

“Bentar....gue coba panggil lagi,” kata Kenzi yang masih bertengger di pagar besi.

“PERMISI!!!!!”

“WOIII ADA ORANG GAK SIH!”

“WOOOOOOOIIIIII ADA ORANG GA—”

Belum selesai berteriak, Kenzi melihat pintu rumah itu terbuka sedikit. Terlihat seorang perempuan dengan pakaian lusuh bercorak bunga-bunga dengan rambut yang diikat ke belakang. Perempuan itu mendekat ke arah Kenzi dan yang lain. Kenzi pun langsung turun dari pagar yang sedari tadi ia naiki.

“Guys! Tuh ada orangnya!”

“Mampus Ken, lo kena marah nih pasti,” Alvano menakut-nakuti.

“Apa itu nyokap nya Angkasa?” tanya Johan.

“Lah mana gue tau, selama ini kita cuma tau om Toni kan?” kata Geral, yang lain hanya mengangguk.

“Kalian siapa ya?” kata perempuan itu dengan sopan.

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang