[18.]ANGKASA-Bertemu

807 76 6
                                    

_______________________________________
“Sebelumnya, aku tak tahu mengapa kau tahu namaku. Tapi tak apa, mungkin kau hanya ingin berteman. Tapi, jika mengenalmu membawa rasa sakit bagiku, lebih baik kita tak usah bertemu sejak dulu.”
____________________________


HELLO SALAVERS!

Gimana kabarnya? Semoga selalu sehat ya!

Sebelum masuk ke cerita, mari vote dan komen dulu!

Udah di vote dan komen?

Oke mari langsung masuk ke ceritanya.

✨SELAMAT MEMBACA PART KE-18✨


****

Semilir angin pagi menghiasi kedua insan yang berada di atas motor di pagi ini. Membelah jalanan dengan motor sport yang mereka gunakan berdua. Hanya ada keheningan diantara mereka.

Baik Keyla maupun Angkasa tidak ada yang membuka suara. Entahlah, mereka sibuk dengan jalan pikiran mereka masing-masing. Hanya deru suara kendaraan dan angin pagi yang menemani mereka kali ini.

Keheningan mereka berlanjut hingga roda motor sport Angkasa telah menyentuh pagar SMA Garuda.

Jangan tanyakan bagaimana ekspresi wajah para siswa yang melihat Angkasa dengan menggonceng seorang Keyla.

What? Kak Angkasa sama cewe? Siapa?!

Lah? Itu yang sama kak Angkasa kan anak XI IPA 2!

Gila beruntung banget di gonceng kak Angkasa.

Duh kak Angkasa ganteng, si cewe nya juga cantik kok!

Halah paling tuh cewe pansos!

Mendengar pro dan kontra dari siswa-siswi yang melihat Keyla dan Angkasa berboncengan, Keyla hanya menundukkan kepalanya. Hingga motor sport Angkasa telah berhenti di parkiran.

Keyla langsung turun dari motor Angkasa, dengan wajah yang masih menunduk.

Angkasa yang menyadari hal itu, langsung menyentuh dagu Keyla, membuat Keyla mendongak menatap Angkasa.

“Kenapa?” Tanya Angkasa, namun Keyla hanya menggeleng.

Angkasa membuka helm full face hitamnya, lalu beralih menatap Keyla kembali, “Ayo”

Keyla menatap Angkasa lagi, “Kemana?”

“Ke kelas.” Ujar Angkasa dengan mengambil tangan Keyla, lalu menggenggam nya. Keyla sangat terkejut dengan perlakuan Angkasa tersebut. Ingin ia lepaskan, namun tangan kekar Angkasa sangat sulit ia lepaskan.

Mereka berdua berjalan di sepanjang koridor kelas 11 tanpa memutuskan tautan jari mereka. Jangan tanya lagi bagaimana reaksi siswa-siswi yang melihat adegan romantis tersebut, pastilah sudah ada yang mencibir, namun ada juga yang mendukung.

Angkasa dan Keyla berhenti, pertanda mereka berdua telah sampai di depan kelas XI IPA 2, kelas Keyla.

“Selamat belajar. Nanti temuin gua di rooftop.” Ucap Angkasa lalu mengusap pelan pucuk kepala Keyla. Sungguh, Keyla bingung dengan ini semua. Mengapa Angkasa tiba-tiba berlaku manis seperti ini pada dirinya.

Setelah Angkasa pergi, barulah Keyla ingin masuk ke dalam kelasnya namun dua orang sudah datang dari arah belakang dan memegang bahunya.

“Hello, Key! Eh, tadi lo di anter kak Angkasa?” Sapa Oliv dan sedikit bertanya.

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang