[32.]ANGKASA-Gosip

554 35 8
                                    

___________________________________
“Mungkin memang aku salah telah lancang mendekatimu. Tapi tenang saja, perlahan aku akan menjauh dari hidupmu.”
__________________________

ANGKASA up!!!

Ada yang nungguin ANGKASA up gak sih di sini?

Oh iya, SALAVERS apa kabar?

Mohon maaf ya semuanya, aku jarang update, lagi banyak tugas dan abis ujian juga, hehe...

Ada yang yang kangen Angkasa dan Keyla? Atau kangen babang Kenzi sama babang Alvano?

Kalo kangen semuanya, yuks langsung baca aja!

✨SELAMAT MEMBACA PART 32✨

32. GOSIP

Seorang gadis cantik dengan rambut terurai dan hiasan jepit merah menyala di rambutnya, mengayuh sepedanya dengan riang gembira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang gadis cantik dengan rambut terurai dan hiasan jepit merah menyala di rambutnya, mengayuh sepedanya dengan riang gembira. Ia sangat senang karena sekarang dirinya tidak akan lagi sendirian di rumah karena sudah ada kucing baru pengganti kucingnya yang mati sekitar 2 hari lalu.

Senyum gadis itu kian mengembang kala mengingat kejadian antara dirinya dengan seseorang tadi malam. Angkasa, cowok itu mampu membuat hati Keyla bahagia dengan perlakuan manisnya.

Tak terasa, ban sepeda pink milik Keyla sudah memasuki area gerbang sekolahnya, SMA Garuda. Senyumnya masih saja mengembang membuat para siswa yang melihatnya dibuat heran. Namun, Keyla tidak memperdulikan itu. Terserah orang lain mau menganggapnya gila sekalipun, karena Keyla sekarang sedang sangat-sangat bahagia.

Setelah sampai di parkiran sepeda dan memarkirkan sepedanya, kaki Keyla langsung berjalan melewati koridor kelas 12 dan lapangan SMA Garuda dengan wajah gembira seakan-akan dirinya adalah wanita terbahagia di dunia.

Namun senyumnya seketika pudar kala mendengar bisik-bisik dari beberapa siswa yang tengah berkumpul di koridor kelas 12.

“Oh, jadi ini pelakor nya?”

“Ih gila, kampungan banget!”

“Udah kampungan, sok-sokan lagi! Najis banget!”

“Iya, ini kan yang jualan keripik singkong itu. Udah miskin, belagu lagi sok mau jadi pelakor!”

“Dasar receh!”

Begitulah bisik-bisik yang masih terdengar di telinga Keyla kala dirinya melewati kumpulan siswa itu. Entah hinaan itu ditujukan pada siapa, tetapi Keyla seperti merasa bahwa dirinya lah yang sedang digunjingkan. Tetapi, Keyla tidak memperdulikan itu semua. Ia langsung saja melangkahkan kakinya lagi untuk cepat sampai di kelasnya.

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang