[14.]ANGKASA-UKS

937 100 7
                                    

_______________________________________
Kalau khawatir dengan seseorang, tanda nya sayang atau cinta?
__________________________


HELLO SALAVERS!

Gimana kabarnya? Semoga selalu sehat ya!

Sebelum masuk ke cerita, mari vote dan komen dulu!

Udah di vote dan komen?

Oke mari langsung masuk ke ceritanya.

✨SELAMAT MEMBACA PART KE-14✨


****

Toni yang melihat adegan antara Angkasa dan Gladis barusan cukup tercengang. Angkasa. Anak nya itu sama sekali belum mempunyai rasa apapun pada Gladis.

Angkasa menaiki anak tangga, meninggalkan Gladis di lantai bawah. Ia melihat Toni yang masih berdiri diam di depan pintu kamarnya.

“Angkasa, apakah kamu benar-benar belum mencintai Gladis, nak?” Ucap Toni dengan hati-hati.

“Saya tidak akan pernah mencintai dia.”

“Kenapa?”

“Sudah cukup hidup saya hancur, itu semua karena anda!.”

Tergores.

Hati Toni sungguh tergores. Bagai 12 tulang rusuk yang di patahkan bersama. Sakit. Anak semata wayangnya, Angkasa bisa-bisa nya berbicara seperti itu.

Brak!

Angkasa masuk dan menutup pintu kamarnya dengan kasar. Menimbulkan bunyi yang sangat nyaring di sana. Toni hanya bisa mengelus dada, lalu beranjak ke lantai bawah menemui Gladis.

Toni menatap sendu Gladis, “Maafkan, Angkasa. Hatinya sangat keras untuk menerima mu.”

Gladis hanya tersenyum, “Gak papa om, Gladis akan usaha biar Angkasa mau buka hati untuk Gladis.”

****

Malam ini Keyla sedang membuat keripik singkong untuk ia titipkan besok pagi di warung-warung. Sebenarnya, uang 500 ribu yang Angkasa beri untuk membayar keripik singkong waktu itu masih ada, namun Keyla sadar, uang itu pasti akan habis, jadi sekarang ia harus menjual keripik singkong kembali.

“Siap! Tinggal di goreng nih.” Ujar nya dengan tersenyum bangga.

Saat sedang menggoreng, tak sengaja minyak goreng yang ada di panci penggorengan itu menyiprat mengenai Keyla.

“Aduh...” Ringisnya.

Ia langsung saja mematikan kompor, lalu mengambil sedikit tepung terigu untuk meredakan panas di kulitnya.

Lumayan. Kulitnya sudah sedikit mendingan daripada yang tadi.

“Duh, kenapa bisa kecipratan sih, biasanya juga nggak..” Monolognya.

“Makanya Key, jangan ceroboh!” Keyla mengomeli dirinya sendiri.

Setelah selesai mengobati luka bekas minyak penggorengan itu, Keyla langsung melanjutkan kegiatan menggoreng singkong nya kembali.

Setelah matang, ia tiriskan di kertas koran agar lebih renyah. Ketika sedikit dingin, langsung ia campur dengan berbagai rasa.

Keyla tersenyum, “Alhamdulillah, selesai!”

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang