15. Again

112 9 2
                                    

Haii.. Mampir ke author note di belakang sendiri ya. Ada something special untuk kalian :) tysm.

 

-a m a n d a-

“Hey, mengapa kau hanya bengong? Kemarilah.” Ucap Ed.

Segera aku membuyarkan lamunanku dan aku bergerak kearah mereka berdua.

“Ah Amanda, Kau sudah kenal dia?”

“Belum.”

“Ini sahabatku dari masa High School, Tristan.”

“Oh, Hai Tristan. Aku Amanda.” Ucapku sambil menyodorkan tanganku.

“Hai Amanda, Senang bertemu kau.” Jawabnya dengan tatapan yang menurutku sedikit aneh.

Ia kembali menatap buku diktatnya. Entah mengapa ia sangat addicted dengan diktatnya.

***

“Amanda?”

“Ya?”

“Kau belum pulang?”

“Sebentar lagi, Mungkin.”

“Kau mau ke Kantin?”

“Oke.”

***

“Ed?”

“Hm?”

“Mengapa kau mengajakku kemari?”

“Ah, Hampir lupa. Aku minta maaf soal tadi.”

“Hm? Aku tak paham.”

“Soal Tristan. Ia sedikit pemalu. Boleh aku menceritakan sedikit tentangnya padamu?”

“Tentu.”

Well, aku pertama mengenalnya saat aku berada pada kelas 11 saat aku di High School. Aku melihatnya berjalan di koridor menuju lokernya. Entah hanya aku atau bagaimana, Ia terlihat sangat murung. So, aku menemuinya.”

/flashback on/

-e d-

“Hai, Kau murid baru?”

“I-iya.”

“Mau kubantu?”

“Tidak, terima kasih.”

“Ah, Ayolah.”

“Baiklah jika kau memaksa.” Ucapnya dengan sedikit tersenyum.

“Hey! Tak baik berjalan sambil melamun.” Ucapku dengan mengibaskan tanganku di depan wajahnya.

“Ah, Maafkan aku.”

“Ngomong-ngomong, Aku Edward Mahone. Just call me Ed. You?”

“Tristan McAuliffe.”

“Nama yang bagus. Kau di kelas berapa?”

“12-A.”

“Wow! Kau murid yang cerdas!”

“Ah, biasa saja. Bagaimana denganmu?”

“Aku? 12-A juga. HAHAHAHAHA.”

Can you reach the Stars?Where stories live. Discover now