07. Where Did She Go

149 9 8
                                    

-y o k o-

Matahari mulai tampak dari ufuk timur, segera aku bersiap-siap untuk pergi bersekolah. Seperti hari-hari biasanya aku menjemput Amanda terlebih dahulu.

Sesampainya dirumahnya, belum sempat aku memanggil namanya, tukang kebun rumahnya yang baru saja menyiram bunga alamanda di depan rumahnya menghampiriku.

“Dek, berangkat duluan saja ya, neng Amandanya masih ada urusan.”

“Oh iya pak.”

Segera aku meninggalkan kediaman Amanda dan mengayuh sepedaku menuju sekolah.

-l u k e-

“Man, Manda... bangun gih udah jam 6 lebih nih.” Seruku sambil mengetuk kamar adik tercintaku.

Tak ada sedikitpun suara terdengar dari dalam kamarnya. Akupun mulai curiga dan segera aku masuk ke dalam kamarnya.

“Man.” Aku menghampirinya.

“Astaga! Badanmu panas sekali!”

“Aku akan berangkat sekolah sekarang.” Ucapnya dengan nada sayu.

“Tidak, tidak. Kau harus istirahat seharian.”

I’m fine, Luke. Kemana Bunda?”

You’re not fine. Bunda ada urusan mendadak di kantor. Baru saja berangkat. Kau istirahat saja dirumah, akan ku tuliskan surat untuk wali kelasmu.”

Okay. Thank you Luke, I love you.”

Aku menarik kursi dari bawah meja belajar Amanda, merobek kertas dari buku tulisku dan menuliskan surat izin Amanda.

Kepada

Yth. Ibu Wali Kelas 83

Maryland Junior High School

Di tempat

Dengan hormat,

Bersama ini saya memberitahukan bahwa siswa yang bernama Amanda Hazelyn Hemmings, pada hari ini, Senin 25 April 2010 tidak dapat mengikuti pelajaran sebagaimana semestinya dikarenakan sakit.

Demikian pemberitahuan dari kami, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

 

Hormat kami,

Luke Robert Hemmings

Aku mengambil satu buah amplop dari meja belajar Amanda dan merekatkannya.

“Sudah aku buatkan surat izinnya, sekarang kau istirahat saja, okay?”

Okay.”

Segera aku membereskan barang-barangku yang kugunakan untuk menulis surat tadi dan memasukkannya kedalam tasku.

“Luke?”

“Ya?”

“Bisa kau bilangkan ke bapak tukang kebun jika ada anak laki-laki yang mencariku, bilang saja aku masih ada urusan?”

Can you reach the Stars?Where stories live. Discover now