Chapter 20 | Seorang Bella

6.4K 323 14
                                    

~This Is What Came For~

Calvin Harris Ft. Rihanna

.

.

.

'Membuktikannya lebih baik dari pada banyak bicara.'

_______________

"Welcome home, Bella!" Sambut Dover sembari membukakan pintu masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Welcome home, Bella!" Sambut Dover sembari membukakan pintu masuk. Auristela menatapi rumah sederhana milik ayahnya. Tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, namun tempat yang sangat nyaman untuk di tempati. "Kau lapar nak?" tanya Angela lembut setelah mereka sudah masuk ke dalam rumah.

"Tidak," jawab Auristela singkat. Tubuh mungilnya ia sandarkan di sofa. "Makanlah Bella. Kita akan latihan sekarang!" Ucapan Dover langsungan mengejutkan Angela. Matanya menatap Dover tidak percaya. "Kau gila? Beri dia istirahat, Dov! Dia, dia... dia seorang wanita." Dover mengangkat alisnya heran mendengar ucapan istrinya. "Lalu jika dia seorang wanita kenapa? Apa ada masalah? Itu bukan alasan untuknya! Menjadi seorang wanita bukan alasan untuk dia. Posisinya akan bahaya suatu saat nanti Angela!" Angela menghembuskan napasnya lelah. Percuma berbicara pada pria itu. Dover sulit untuk dilawan.

"Sudahlah tidak usah bertengkar karena hal sepele. Aku baik-baik saja Mom. Aku masih cukup kuat untuk latihan bersama Daddy. Walau aku masih tidak paham apa gunanya semua itu," ucap Auristela sembari tersenyum manis.

"Kau harus makan dulu Auristela! Tidak ada penolakan! Kau ingin makan apa nak? Biar aku buatkan," tanya Angela lembut. Mata coklat milik Angela masih setia memperhatikan Auristela. "Jangan sampai kau menolak untuk makan lagi! Ingat, tidak ada penolakan!" omel Angela.

Auristela terkekeh mendengar omelan ibunya. "Aku hanya ingin roti dan susu saja." Angela menatap malas putrinya. Hanya itu? Mana cukup untuk mengisi tenaga putrinya. "Astaga Auristela, ka—"

"Aku sudah sarapan sebelumnya." Auristela langsung memotong ucapan Angela cepat. "Baiklah." Dua potong roti dan segelas susu Angela berikan pada Auristela. "Ini." Auristela langsung menerimanya dan langsung memakan roti tersebut sampai habis. Setelah selesai memakan rotinya, ia berjalan ke kamarnya untuk berganti pakaian.

T—shirt hitam tanpa lengan, dilengkapi celana legging berwarna senada, dan tidak lupa ia menguncir rambut coklat emasnya.

"Cepat Bella!"

Auristela segera berlari menuruni tangga. Auristela tidak melupakan untuk meneguk habis susu putih yang diberikan ibunya tadi dengan tergesah gesah. Langkah lakinya dipercepat, menyusul sang ayah yang sudah masuk ke dalam mobil Range Rover.

 Langkah lakinya dipercepat, menyusul sang ayah yang sudah masuk ke dalam mobil Range Rover

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arco Iris | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang