Chapter 51 | Teka Teki Dan Perang Dingin

2.9K 134 0
                                    

~Fireproof~

One Direction

.

.

.

'Maaf jika aku melukai hatimu. Tapi terkadang aku harus membahagiakan diriku, mengutamakan diriku.'
_______________

"Apa cukup sampai sini saja?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa cukup sampai sini saja?"

"Tidak! Kita lanjutkan saja. Tunggu sembentar lagi."

Di dalam ruangan sederhana dengan cahaya lampu yang minim, Dover berserta anggota DSG yang lainnya berkumpul. Perkumpulan sangat jarang dilakukan. Dover hanya akan menyuruh berkumpul jika menyangkut hal yang benar dan sangat-sangat penting.

"Kau tidak takut putrimu terluka?" tanya salah satu pria. Bola mata Dover menyalang. Keadaan ruangan yang minim cahaya, menambah keseraman tatapan menyalang yang Dover tunjukan. "Putriku tidak akan terluka! Putriku yang akan menghancurkan Sean," tegas Dover

Semuanya terdiam, kecuali satu orang pria. "Auristela akan sangat sedih jika mengetahui ini," ucap Xavion santai. Ancaman Dover sudah seperti angin lalu ditelinga Xavion. Xavion yakin kalau pria tua itu tidak akan pernah menyakitinya. Pasalnya, Xavion merupakan senjata utama yang Dover miliki.

"Maka dari itu, jangan sampai Auristela tahu," balas Dover sinis. Xavion bangkit dari kursinya. Tatapannya menunjukan rasa kebosanan. "Baiklah, baiklah. Terserah kau saja. Aku akan selalu siap dengan apa yang kau inginkan. Saranku untuk pertemuan kali ini adalah jangan memperalat putrimu."

'Karena bisa menjati kehancuran bagimu dan kemenangan bagiku,' lanjut Xavion dalam hati.

Dover dan Xavion sama halnya. Sama-sama menanam dendam pada Sean, sama-sama suka memperalat, dan sama-sama tidak peduli dengan siapa pun bahkan dengan orang yang mereka sayangi.

Dover menatap tajam punggung Xavion yang mulai menjauh. Sialan! Didiamkan malah semakin seenaknya. Cukup untuk mendiamkan sifat Xavion yang seenaknya. "Kembali! Di sini aku pemimpinnya! Kau masih ingat bukan?!" ujar Dover tajam.

Xavion menoleh. "Apa lagi? Pertemuan ini hanya membuang waktu!" Dover menggebrak meja dengan kencang, sehingga menimbulkan suara yang nyaring. "Mati atau kembali? Aku tidak main-main dengan ucapanku!" ucap Dover penuh keseriusan.

Dengan malas, Xavion berjalan kembali menuju kursinya. Matanya menatap Dover memusuhi. "Maaf terlambat." Semua mata menatap pintu yang terbuka. Seorang wanita berjalan mendekat. Pakaiannya terlihat minim. Lipstick merah menyalah menjadi warna bibir wanita itu. "Maaf menggangu Mr. Chalondra." Wanita itu duduk di kursi yang berhadapan dengan Dover. Dover tersenyum miring. "Bukan masalah."

"Perkenalkan semuanya, wanita yang ada di hadapanku bernama Katy. Katy Beer. Katy dan The Reaper akan bergabung untuk menghancurkan Hell Angels."

Arco Iris | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang