Chapter 45 | Grace

2.8K 129 0
                                    

~Focus~

Ariana Grande

.

.

.

'Menurutku, aku tidak lah begitu jahat. Tapi mungkin untuk orang lain aku sangat begitu jahat.'
_______________

'_______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi!"

Athena berlari menghampiri Jhoan, Amber, dan Auristela yang sedang asik menikmati sarapan di meja makan. Athena mencium pipi Jhoan dan Amber bergantian, lalu berjalan menghampiri kursi di samping Auristela. "Pagi Auristela!" sapanya. Auristela hanya membalas sapaan Athena dengan senyuman kecil.

"Mommy, kau tahu tidak? Ada salah satu agency yang melirik Auristela untuk menjadi salah satu model mereka!"

'Uhuk, uhuk, uukk.'

"Astaga Auristela. Minum, minum nak. Pelan-pelan saja." Amber membantu Auristela minum sambil menepuk nepuk pelan punggung Auristela. "Terima kasih," ucap Auristela sambil mengelap mulutnya dengan tisu. "Jadi?" tanya Athena ditengah keheningan.

Auristela menarik napasnya panjang. Wajahnya menengok memandang wajah Athena. "Ada sesuatu yang membuatku harus menolak tawaran itu." Auristela menelan ludahnya sulit. "Bisa ikut aku sebentar, Athena?" pinta Auristela. Athena memandang Jhoan dan Amber bergantian, lalu kembali menatap Auristela. "Baiklah."

Auristela membawa Athena ke kamar. Athena mengernyitkan dahinya bingung dengan apa yang dimaksud Auristela. Auristela mulai membuka pakaiaannya satu persatu. "Apa yang kau lakukan?!" tanya Athena.

Auristela selesai membuka pakaiannya. Hanya menyisakan bra dan celana dalamnya. Athena menutup mulutnya tidak percaya. "Ini yang aku maksud." Athena memberanikan diri untuk menyentuh luka yang ada di tubuh Auristela. Dari lengan, perut hingga kaki Auristela. "Ini sebabnya kau selalu berpakaiaan serba panjang? In—ini kenapa?"

"Sulit untuk dijelaskan. Tapi luka-luka di tangan dan kakiku sudah mulai pudar. Tapi beberapa ada yang sulit untuk dihilangkan. Aku ingin menerima tawaranmu itu. Tapi...."

Arco Iris | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang