Chapter 32 | The Power Of HA

3.2K 160 1
                                    

~Sign Of The Times~

Harry Styles

.

.

.

'Tidak ada urusannya denganku! Itu pilihanmu. Nyawa atau kuasa?'

______________

Carla bisa merasakan kalau suasana di sana menjadi tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Carla bisa merasakan kalau suasana di sana menjadi tenang. Tidak ada suara tembak menembak atau hal ricuh lainnya. Carla juga sudah mendengar percakapan Sean dan yang lainnya tadi. Carla tahu kalau keadaan di sana sedang seperti apa, yang pastinya menegangkan! Setelah mendapat kode dari Sean, Carla langsung menjalankan aksinya.

Carla menyalakan mesin mobilnya. Kakinya menginjak pedal gas kencang. Mobil Ferrari berwarna hitam itu melaju kencang, siap menabrak apa pun yang menghalangi jalannya. Carla tidak main-main dengan hal tersebut.

"Katakan salam perpisahan untuk pemimpin Hells Angels!" Katy berucap dengan bangganya. Jari tangan Katy siap menarik pelatuk pistol. Albert kembali menodongkan pistolnya kala sadar dengan apa yang akan terjadi.

Anak buah Katy berbalik menodong Albert dengan pistol. Mata Sean memerintahkan Albert untuk menurunkan senjatanya. Patuh, Albert kembali menurunkan senjatanya. Albert sedikit tidak yakin dengan apa yang sudah direncanakan. Melihat itu, Katy langsung tersenyum penuh kemenangan. "Selamat jalan!" Tepat saat ingin menari pelatuk, tubuh Katy terseret jatuh.

Mobil Ferrari hitam datang menabrak tubuh mungil Katy. Dengan tenang Carla keluar dari mobil Ferrari tersebut sembari memutar mutarkan pistolnya. Sadar dengan apa yang terjadi, para anggota The Reaper langsung menodongkan pistol mereka kearah Carla. Namun sayangnya mereka kalah cepat. Albert, Theo dan Evan sudah menodongkan pistol kepada mereka terlebih dahulu. Jika salah satu dari mereka ada yang menarik pelatuk dan melukai Carla, maka itu sama saja dengan kematiaan mereka.

"Ini baru tamat," ucap Carla dingin.

"Sebenarnya aku tidak menyukai drama seperti ini. Aku lebih suka langsung menghabisi. Tapi mau bagaimana lagi? Kapan lagi bisa melihat wajah yang tadinya sangat bergembira menjadi kaku seperti ini. Dan ternyata seperti ini rasanya jika membagi rata tugas bersama tim. Lumayan menyenangkan." Sean berucap sembari melangkah mendekat ke samping tubuh Carla. "Karena lawanku wanita maka aku serahkan ini kepada Carla. Wanita dengan wanita. Tidak adil jika wanita melawan pria."

Sean menatap wajah Carla, begitu pun sebaliknya. Sean mengangguk memberi kode. Mengerti dengan apa yang dimaksud Sean, Carla langsung beralih menatap Katy. "Salam kenal," ucap Carla sambil tersenyum manis. Carla langsung menodongkan pistolnya kepada Katy, siap mengakhiri nyawa wanita itu. "Tunggu!" teriak Katy dengan wajah pucat pasi. Carla mengernyitkan kedua alisnya bingung. Ia bertanya tanya maksud dari ucapan wanita itu melewati ekspresi wajahnya. "Aku terima tawaran itu!"

Arco Iris | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang