Chapter 49 | Rumah Baru

5.5K 159 1
                                    

~We Made It~

Louis Tomlinson
.

.

.

'Mari jalani semua ini. Kita lewati badai bersama sama.'

_______________

Auristela berjalan ling lung keluar dari kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Auristela berjalan ling lung keluar dari kamarnya. Sepasang mata birunya mencari cari keberadaan Albert ataupun Grace. Namun sudah hampir lima menit Auristela mencari keberadaan kakak beradik itu, ia tidak dapat menemukannya. Saat Auristela memutuskan untuk pergi ke taman, ia baru bisa melihat Grace yang sedang asik berkebun. Dengan penuh semangat, Auristela menghampiri Grace.

"Pagi Grace," sapa Auristela. Grace tersenyum lebar saat melihat kehadiran Auristela. "Mau bergabung? Aku masih punya banyak bunga yang harus ditanam." Dengan senang hati Auristela menerima tawaran Grace. Satu persatu bunga, Auristela pindahkan dari pot ke tanah.

Grace menciprat cipratkan tangannya yang penuh tanah, dan tanpa disengaja mengenai Auristela. "Grace! Tanahnya mengenai tubuhku!"

"Astaga. Maaf Auristela."

Auristela tersenyum licik. Grace menatap Auristela ngeri. Perasaan Grace merasa tidak enak. Dan benar saja, Auristela melemparkan gumpalan tanah pada Grace. Gumpulan tanah itu mengenai pipi mulus Grace. "Auristela!" teriak Grace tidak terima. Auristela tertawa terbahak bahak melihat ekspresi Grace. Tanpa diketahui Auristela, Grace mengambil selang lalu disemperotkan air ke tubuh Auristela.

Auristela menghentikan tawanya. Auristela berlari, mencoba menghindari semperotan air. Tidak puas, Grace mengambil gumpalan tanah, lalu ia arahkan ke tubuh Auristela. Dan langsung saja, Grace lemparkan gumpalan tanah itu.

"Oops!"

Salah sasaran lagi seperti kemarin!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salah sasaran lagi seperti kemarin!

Selang yang ada di genggaman Grace terlepas. Selang itu terjatuh kebawah. Sedangkan Auristela menggigit bibirnya, mencoba menahan tawaan yang sebentar lagi akan pecah. "Grace!" bentak Albert. Kedua tangan Grace langsung membentuk peace. Bertanda permintaan damai untuk Albert

Arco Iris | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang