Chapter 71 | WAR?

3.9K 148 0
                                    

~Don't Call Me Angel~

Ariana Grande, Miley Cyrus, Lana Del Rey

.

.

.

'Jangan membencinya hanya karena satu kesalahan. Ingat ribuan kebaikannya.'
___________________

Rasa pening memenuhi kepala Auristela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasa pening memenuhi kepala Auristela. Auristela mengedipkan matanya untuk membiasakan cahaya yang masuk ke dalam indra penglihatannya. Angela—ibunya lah yang pertama kali Auristela lihat. Angela memberikan segelas air putih kepada Auristela. Auristela langsung menerimanya dan meneguk air putih itu sampai habis.

"Kau merasa sakit?" tanya Angela. Auristela menggeleng gelengkan kepalanya pelan. Kedua telapak tangannya ia usap usapkan ke wajahnya.

"Kenapa aku bisa ada di sini? Apa Xavion yang membawaku?" tanya Auristela. Angela menggeleng gelengkan kepalanya. "Tidak. Bukan Xavion yang mengantarmu, tapi seorang pria dengan rambut pirang. Seingatku namanya Valen. Kenapa kau bisa tidak sadarkan diri nak?"

"Mommy di mana Daddy?" Bukannya menjawab pertanyaan Angela, Auristela malah balik bertanya.

"Pergi ke Spanyol. Katanya dia ingin mengurus beberapa hal," jawab Angela apa adanya.

"Kapan Daddy pergi? Jam berapa sekarang?!" Auristela mulai panik.

"Dover sepertinya baru pergi satu jam yang lalu. Mungkin sekarang pesawatnya sudah mengudara. Sekarang jam delapan pagi. Ada apa memangnya?" bingung Angela.

Batin Auristela merasa tidak nyaman. Auristela merasakan ada suatu hal buruk yang akan terjadi. Auristela takut perasaan buruknya ini akan terjadi pada Sean. Lalu bagaimana ini? Apa yang harus Auristela lakukan?

"Auristela! Kau ingin kemana?!" Auristela tidak memperdulikan teriakan ibunya. Auristela masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Sesudah selesai membersihkan diri, Auristela segera memakai pakaian. Celana bahan dan jas hitam, menjadi pakaiaan yang dikenakan Auristela. Setelah itu Auristela berlari menuju ruang senjata ayahnya.        

        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arco Iris | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang