TAMAT
[ADA PART YANG ACAK!!!]
Highest rank :
#1 in dark 09-02-2021
#1 in mystry 01-01-2021
#1 in adventure 18-02-2021
#2 in war 05-08-2021
#3 in boss 13-02-2021
#3 in horor 01-01-2021
#3 in blood 11-02-2021
#3 in jerk 05-08-2020
#5 in billionaire 0...
'Kita akan berjuang bersama. Kita akan melewati badai bersama. Apapun yang terjadi, aku akan selalu mencintamu!' ____________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Auristela berjalan santai memasuki ruangan perkumpulan. Auristela tidak memperdulikan puluhan pistol yang mengarah padanya. Matanya hanya tertuju pada satu orang. Sean.... Seannya.... Seannya tertunduk lemah di hadapan Dover dan yang lainnya. Sean yang biasanya selalu menegakan kepalanya, kini tertunduk lemah di hadapan Dover.
"Sean...." panggil Auristela bergetar. Sean segera menolehkan kepalanya pelan. Auristela terkejut dengan kondisi Sean. Bercak darah hampir memenuhi wajah tampan pria itu. Auristela segera memeluk tubuh lemah Sean. Sean membalas pelukan Auristela. Keduanya saling mengeratkan pelukannya.
"Kau masih hidup.... Aku tidak terlambat bukan?" ucap Auristela disela sela isakannya.
"Kau datang? Kau kembali?" ujar Sean lemah.
Auristela menggenggam kalung liontin kupu-kupunya. Tombol yang ada di liontinnya kembali ia pencet. "Tentu saja. Aku kupu-kupumu. Sejauh apa pun aku terbang, aku akan kembali padamu. Kau rumah untukku pulang!"
"Maaf untuk semuanya Auristela. Kau bukan bagian dari DSG," ujar Sean lemah.
Dover menepuk tepukan tangannya. Auristela segera melepaskan pelukannya dan menatap Dover memohon. "Biarkan dia pergi. Membunuhnya bukanlah cara satu satunya. Kita masih bisa berdamai!"
Dover melangkahkan kakinya menghampiri Sean dan Auristela. Tangan kasarnya mengelus pelan kepala Auristela. Mata Dover beralih menatap Sean yang tertunduk lemah. Tanpa ada rasa belas kasihan, Dover menendang kencang tubuh Sean dengan kakinya. Perbuatan Dover tersebut membuat Auristela berteriak kencang.
Auristela segera menghampiri Sean yang tertidur lemah, namun tangannya langsung ditahan oleh Xavion. Auristela menatap Xavion penuh permohonan, namun percuma saja. Xavion tidak berniat melepaskan Auristela.
