Chapter 39 | Melihat Langit Malam

3.5K 159 0
                                    

~Little Things~

One Direction

.

.

.

'Sean seperti tidak ingin Auristela pergi hanya karena sifatnya.'
________________

"Rencana kita berhasil!" ucap Xavion dengan bangga. "Kau tidak menyakiti putriku bukan?!" tanya Dover tajam. Xavion yang mendengarnya dibuat terkekeh. "Tentu saja tidak. Auristela menganggap itu hanya sebuah permainan konyol. Putrimu tidak tahu rencana kejam ayahnya."

Dover menatap tajam Xavion. Sialan! Terkadang Xavion tidak tahu kedudukannya berada di mana. "Tutup mulut bodohmu itu! Bagaimana pun Bella lah yang akan memegang DSG, saat aku suda tiada." Xavion tersenyum remeh saat mendengar perkataan Dover.

"Kau yakin umur putrimu akan panjang? Apa kau lupa? Auristela ada di tangan musuh besarmu. Sean Fiennes Kennard! Dan apa kau yakin jika putrimu itu cukup kuat untuk melawan musuh-musuh mu?" ujar Xavion, sengaja untuk membuat Dover naik pitam. Dan sepertinya hal tersebut berhasil. Rahang Dover mulai mengeras. Kakinya langsung berjalan cepat menghampiri Xavion.

'Bug!'

Satu tinjuan meluncur mulus di rahang kokoh milik Xavion. "Kau lupa?! Kau lupa siapa pemimpinnya di sini?" Xavion hanya bisa terdiam menunduk mendengar bentakan Dover. "Baiklah jika kau memang lupa. Aku bisa mengingatkanmu kembali siapa pemimpinnya!" Kedua tangan Dover menarik paksa kerah kemeja yang digunakan Xavion. "Aku! Pemimpinnya adalah aku! Akulah yang mendirikan ini semua! Aku yang mendirikan Dangerous Secret Group! Aku, Dover Chalondra!" tegas Dover.

"Dan jangan pernah meragukan putriku! Dia akan bisa menjadi sangat mematikan untuk musuh musuhnya!" lanjut Dover tegas.

Kudua tangan yang tadinya menarik kerah kemeja milik Xavion, Dover turunkan. "Jaga sikap mu! Aku tidak segan membunuhmu," ucap Dover pelan, namun mematikan. Xavion langsung merapihkan kemejanya saat Dover sudah menjauh darinya.

"Kau tidak tahu pasti rencana apa yang aku perbuat, Xavion," sindir Dover.

"Aku tahu! Tapi aku lebih memilih untuk diam," balas Xavion. Dover tersenyum kecil, wajahnya langsung menunjukan ekspresi meremehkan kepada Xavion. "Itu memang yang seharusnya kau lakukan!"

Xavion lebih memilih keluar dari markas DSG. Lihat saja nanti. Pria tua itu akan merasakan balasannya. "Ayah macam apa dia! Mengorbankan dan memanfaatkan putrinya hanya demi kekuasaan. Lihat saja endingnya nanti." Xavion langsung membanting pintu mobil Mercy miliknya. Kakinya menginjak pedal gas kencang. Pria itu tidak peduli jika nantinya akan menabrak seseorang.

 Pria itu tidak peduli jika nantinya akan menabrak seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Endingnya akan memuskan," kekeh Dover. Dover mendengar jelas apa yang tadi diucapkan Xavion. Ia tidak ambil pusing dengan ucapan Xavion. Bellanya akan baik-baik saja. Sean tidak bisa menyakiti Bellanya walau hanya satu goretan. Tapi, Bellanya lah yang akan menyakiti Sean. Menghancurkan pria itu sehancur hancurnya.

Arco Iris | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang