Bagian 1

96 7 1
                                    

Pagi ini, kota Jakarta dilanda hujan yang cukup deras, gerimis memang mulai turun ke bumi sejak jam 4 pagi tadi. Hujan di pagi hari membuat sebagian orang aktivitasnya tertunda mulai dari bekerja, sekolah, sampai yang mencari peluang rezeki sekalipun.

Begitu juga yang dialami Abshor Rafly Fransakti, atau biasa disapa Rafly. Rafly adalah manager disalah satu perusahaan ternama di Jakarta. Pekerjaan itu sudah ia tekuni kurang lebih 2 tahun lalu. Dengan ilmu yang ia miliki dari pendidikan terakhirnya di Universitas Indonesia tahun 2017 lalu. Rafly menjabat sebagai manager keuangan di tempatnya bekerja. Rafly dikenal sebagai anak yang cerdas, rajin, ramah dan humoris. Selain itu, Rafly juga memilik suara yang lembut dan merdu. Oleh karena itu, banyak yang menyukainya dan ingin berteman dengannya karena kebaikan yang ia miliki.

🖤💍

Jam menunjukkan pukul 08.30 hujan mulai reda, jalanan yang tadinya lengang oleh pengendara, kini mulai terlihat ramai kembali.

Rafly yang sedari tadi sudah siap untuk pergi ke kantor, langsung mengambil tas dan laptopnya. Rafly segera menuju ke motornya. Motor kesayangannya yang berwarna abu-abu yang sudah berumur hampir 5 tahun itu adalah hadiah dari kakeknya saat Rafly berulang tahun ke-18. Rafly sangat senang naik motor, walaupun Rafly juga sudah mempunyai mobil, tapi belum pernah digunakannya, karena ia pernah bertekad bahwa mobil itu akan ia pakai ketika sudah memiliki istri.

🖤💍

Rafly memakirkan motornya di halaman depan kantor. Beberapa pasang mata memandangnya dengan pandangan menyenangkan saat Rafly tiba di sana.

Rafly berjalan menuju ke ruangannya dengan melewati dan menaiki beberapa koridor dan anak tangga. Ruangannya berada di lantai 4, dia terpaksa harus melewati udakan tangga karena lift sedang bermasalah.

Saat menaiki tangga terakhir menuju lantai 4. Ada yang memanggilnya dari arah belakang. Rafly sebenarnya buru-buru, karena ia sudah terlambat. Tapi, siapa tau penting jadi ia menoleh saja dan balik menyapa.

"Iya?" jawab Rafly sambil menoleh ke sumber suara.

"Hay, Rafly. Ingat aku gak?" kata seorang perempuan dengan celana jeans panjang dan kemeja lengan pendek.

"Maaf, kamu siapa ya?" tanya Rafly sambil menggaruk kepalanya yang sebenarnya tak gatal.

"Masa kamu lupa. Aku Putri, yang dulu satu audisi nyanyi sama kamu," ucap perempuan bernama Putri itu diiringi dengan senyum manis yang selalu terpancar di wajahnya.

"Putri?" ulang Rafly sambil berusaha mengingatnya, "Oh, kamu Putri yang saat audisi terpleset lalu bikin semua orang heboh dan panik karena tangisanmu 'kan?" tanya Rafly sambil berusaha menahan tawanya.

"Ihh ... Rafly mah." Putri menunduk malu.

"Hahaha, yaudah kita ngomongnya lanjut nanti aja ya, soalnya aku udah telat nih. Kamu nanti bisa ke ruanganku kita lanjut lagi ngobrolnya, Oke." Rafly berlalu sambil menyatukan ujung telunjuk dan jempolnya. Putri pun membalas dengan gaya yang sama sembari mengedipkan salah satu matanya. Tak lupa senyuman yang selalu terpancar di wajahnya.

🖤💍

Senyum Putri masih menghiasi wajahnya, bahkan setelah punggung Rafly menghilang dari pandangannya.

"Ehem, kamu lagi lihat apa?" Tanya seseorang di belakang Putri yang membuatnya terkejut dan refleks berbalik.

"Eh ... gak lihat apa-apa! Cuma ketemu teman lama aja." Putri menjawab gugup, dia tidak ingin lelaki di depannya mencurigai bahwa dia sebenarnya bertemu dengan Rafly.

Tanpa curiga sedikit pun lelaki yang bernama, Izhar tersebut langsung menggiring Putri ke ruangannya. "Ayo, kita ke ruanganku. Aku ingin mengobrol denganmu."

Putri hanya mengangguk tanpa penolakan, sesekali dia memalingkan kepalanya ke arah dinding yang menenggelamkan sosok Rafly tadi. "Ahh..bodoh banget sih aku, kenapa aku lupa menanyakan ruangannya," rutuk batin Putri kesal.


🖤💍


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Gimana kabarnya semua?
Semoga semuanya sehat dan tetap pada lindungan Allah SWT. Amin.
Jangan lupa vote dan komen supaya saya bisa tambah semangat menulisnya.
Jazakumullah khairan

Jangan lupa follow akun instagram saya
@nrfauziah2

Istikharah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang