Putri sudah sampai di rumah sakit Permata. Dia langsung menuju ke tempat resepsionis untuk menanyakan ruangan Ayahnya.
Dan ternyata Ayahnya dibawa ke ruang UGD. Putri langsung menuju ruangan UGD sambil setengah berlari, air matanya pun tak bisa berhenti untuk keluar. Kini matanya sudah sembab.Putri tak dapat menemui atau melihat Ayahnya. Karena, salah satu suster melarangnya untuk masuk ke ruangan. Para dokter dan suster sedang berjuang membantu menyembuhkan Ayahnya.
Putri duduk di kursi tunggu bersama seorang ARTnya yang juga ikut menemaninya sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Dari tadi ia tak dapat berhenti untuk terisak. Karena, hanya Ayahnya lah yang ia punya saat ini. Oleh karena itu, Putri sangat menyayangi Ayahnya, ia tidak mau kehilangan sang Ayah.
Bersamaan dengan itu, Rafly datang dan menghampiri Putri.
"Putri! Bagaimana keadaan Ayahmu?" Rafly datang setelah beberapa menit melawan macet di jalan. Di waktu seperti ini jalanan akan padat dengan kendaraan orang yang pulang dari aktivitasnya.
"Aku belum sempat liat keadaan Ayah."
"Suster atau dokter belum ada bilang apa-apa tentang kondisi Ayah?"
"Belum. Saat aku sampai sini Ayah langsung ada di UGD, aku mau masuk tapi dicegah sama susternya. Aku disuruh nunggu di luar."
Rafly yang melihatnya merasa tak tega. Tak lama kemudian, salah satu dokter keluar dari ruang UGD.
Dokter laki-laki dengan kisaran umur 30 itu menghampiri Putri dan Rafly."Dengan keluarga Bapak Rian?" tanya dokter itu sambil membawa seberkas kertas.
"Iya, saya anaknya Bapak Rian. Bagaimana kondisi ayah saya, Dok?"
"Pak Rian dari tadi belum sadar, Mbak. Kepalanya terbentur sangat keras, pembuluh darahnya juga pecah, dan luka di beberapa bagian tubuh mengakibatkan Pak Rian kehilangan banyak darah dan membutuhkan donor darah saat ini. Dan sepertinya harus segera dioperasi, karena kami sudah mencoba untuk mencek nadi dan detak jantung, tapi semuanya sangat tidak memungkinkan. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk melakukan operasi 2 jam lagi. Silahkan Mbak untuk mengurus administrasinya dulu supaya proses operasinya bisa lebih cepat."
Putri mengangguk lemah. "Tolong lakukan yang terbaik untuk Ayah saya, Dok." Putri tak dapat lagi menahan tangisannya yang sempat terhenti beberapa menit lalu.
"Untuk donor darah, alhamdulillah di sini masih ada stok untuk golongan darah yang sama dengan beliau. Mbak berdoa saja ya." Dokter itu pun berlalu dari hadapan Putri dan Rafly.
Rafly yang sedari tadi hanya diam kini membuka suara. "Tenang, Put. Banyak-banyak istighfar dan berdoa, yakin bahwa Ayahmu akan baik-baik saja." Rafly mengucapkannya dengan sangat tulus.
🖤💍
Setelah mengurus pendaftaran, Putri kembali ke ruang tunggu yang di sana sudah ada ARTnya dan Rafly yang tengah duduk sambil memainkan ponselnya.
Putri langsung mengambil duduk di sebelah Rafly. Tentu saja duduk mereka sedikit berjarak, Putri sudah tau alasannya.
"Rafly!" Rafly yang merasa dipanggil, menolehkan pandangannya. "Iya, Put. Sudah selesai?"
"Kamu jangan sedih lagi."
"Iya, Rafly terima kasih banyak."
Rafly melirik jam tangannya. Jam sudah hampir menunjukkan pukul 06.00 sore.
"Oh, iya ini sebentar lagi masuk magrib. Aku mau ke masjid seberang sana dulu ya," ucap Rafly sambil berdiri merapikan bajunya yang sedikit berantakan.
"Aku ikut, Raf." Putri tiba-tiba berdiri dari duduknya.
"Ayo!" Rafly, Putri dan ARTnya tadi pergi ke masjid yang ada di dekat rumah sakit. Di saat seperti ini, Putri ingin banyak berdoa untuk kesembuhan Ayahnya.
Mereka pergi ke masjid dengan jalan kaki, karena kebetulan jarak masjid dengan rumah sakit sangat dekat. Hanya sekitar 100 meter.
🖤💍
Mereka sampai di masjid yang diberi nama Masjid Darul Akbar. Di masjid yang megah ini, banyak orang yang datang beribadah sebagian besar adalah orang-orang dari rumah sakit, baik itu para petugas medis maupun keluarga dari pihak pasien.
🖤💍
Assalamualaikum
Gimana ceritanya?
Semoga bisa menghibur dan bermanfaat yah
Jangan lupa dukung cerita ini dengan cara vote dan komen di bawah.
Gampang kok. Tinggal klik bintangnya.😉Jangan lupa follow akun instagram saya
@nrfauziah2

KAMU SEDANG MEMBACA
Istikharah Cinta
General FictionAbshor Rafly Fransakti, seorang manager keuangan di sebuah perusahaan terkenal di Jakarta. Kisah cintanya bermula saat Putri dan Nidya, hadir dalam hidupnya. Keduanya pun membuat Rafly jatuh hati, tapi akhirnya Rafly hanya memilih salah satu dari ke...