Bagian 4

17 6 1
                                    

Pada Malam hari, hujan tengah mengguyur bumi sehingga bintang yang biasanya menghiasi langit kini tidak muncul.

Di dalam kamar, Putri berbaring di tengah-tengah kasur quen sizenya bersiap untuk tidur. Namun, entah mengapa pikirannya terus melayang.

"Astaga! Aku lupa, harusnya aku tadi ke ruangannya Rafly," ucap Putri meringis pelan akibat sifat lupanya, "ini nih gara-gara si Izhar, jadi aku lupa kan. Awas aja nanti kalau minta ketemu, gak aku gubris lagi!"

Semakin lama, malam semakin larut. Sehingga Putri berniat untuk memejamkan matanya, "semoga mimpi indah," batin Putri berharap.

🖤💍

Nidya sudah selesai bersiap, beberapa menit lagi dia akan pergi ke kantornya. Walaupun jam baru menunjukkan pukul 06:30. Nidya tidak mau terlambat apalagi hari ini adalah hari pertama dia bekerja.

Sesudah mengunci pintu rumahnya, Nidya langsung mencari angkutan umum untuk menuju kantornya.

Nidya ini anak rantauan yang tinggal sendiri di Jakarta, kedua orang tuanya tinggal di Palembang. Berharap keberuntungan ada di pihaknya, dia mencoba melamar pekerjaan di Jakarta dan alhamdulillah diterima.

Kurang lebih 15 menit, Nidya sudah sampai di kantornya. Dengan senyum lebar dia berjalan menuju ruangannya.  Setiap orang yang berselisihan dengannya pasti akan terpesona dengan senyumannya yang tak luntur.

Sesekali dia menyapa pekerja yang lain. "Assalamualaikum, selamat pagi."

Hampir semua pegawai lelaki lajang berdecak kagum. "Masyaallah, masih pagi sudah ngelihat bidadari syurga."

Nidya yang mendengarnya hanya bisa tersenyum. Setibanya di ruangannya dia langsung duduk di kursi yang sudah disediakan. Tak hanya sendiri, di dalam ruangan tersebut ada 4 orang yang sama-sama menjabat sebagai divisi keuangan.

"Hai, selamat bergabung yah. Semoga kamu betah di sini. Aku Dewi," ucap wanita berhijab yang juga menjabat divisi keuangan.

"Kalau aku Izhar, cowok yang paling ganteng dan cool di sini," ucap pria yang bernama Izhar dengan narsisnya.

"Yaelah, yakali lo cantik. Pegawai cowok, lo aja yang sendiri di sini," timpal wanita yang berambut pirang, namanya Angel.

"Tau tuh, gak bisa lihat wanita cantik langsung digombalin. Entar gue aduin sama Putri baru tahu rasa," ancam Chika wanita tomboy, namun berhijab.

"Yaelah, kan gue cuma perkenalan diri, ya kan, neng geulis."

Nidya hanya tersenyum lalu memperkenalkan dirinya,"nama saya Nidya, salam kenal yah semua. Terimakasih karena sudah menerima saya di sini."

"Iya, sama - sama. Yasudah kita mulai kerja, tuh Pak Rafly sudah datang." Angel menunjukkan dengan dagunya bahwa sang manager sudah datang. Setelahnya, semuanya langsung menuju tempat duduk masing-masing.

Rafly berjalan melewati anak-anak divisi keuangan. Namun, dia berhenti tepat di depan meja Nidya.

"Selamat datang, semoga kamu betah kerja di sini. Oh yah jangan lupa kamu ambil dokumen ke ruangan saya untuk dikerjakan," ucap Rafly tenang. Sebenarnya Rafly kagum dengan penampilan kerja yang dipadukan Nidya dengan hijabnya, sungguh menyejukkan. Untung saja dia bisa menyembunyikan tatapannya tersebut.

Setelah Nidya mengangguk, Rafly lalu meneruskan langkah menuju ruangannya.

🖤💍

"Selamat pagi, Ayah tersayang Putri." Putri mencium pipi ayahnya yang kini mulai dimakan usia. Sungguh Putri sangat menyayangi Ayahnya ini.

"Selamat pagi juga anak ayah tersayang."

Putri lalu duduk di kursi meja makan di samping ayahnya. Lalu mengambilkan nasi goreng untuk ayahnya sarapan.

"Makasih, nak." Rian, sang ayah tersenyum tulus. "Kamu tadi subuhan gak?" tanya Rian saat menyadari kalau putrinya telat ke meja makan.

Putri yang ditanya seperti itu, langsung gelabakan. Tadi dia lupa, gara-gara bangun kesiangan.

Putri menundukkan kepalanya. "Hehe ... maaf ya, Yah. Putri tadi telat bangun."

"Astaga, Putri. Kan Ayah sudah bilang sholat itu wajib. Berdosa jika kita meninggalkannya. Pokoknya mulai besok, Ayah akan sholat di rumah aja. Dan setiap sholat Ayah yang jadi imamnya."

"Iya, Yah. Maafin Putri yah, Putri janji gak akan ninggalin sholat lagi."

Rian hanya berdecak heran. "Ayah berasa seperti masih punya anak umur 6 tahun dari pada 22 tahun."

"Ihh ayah ihh ...."

🖤💍

Assalamualaikum.
Gimana ceritanya?
Semoga bermanfaat dan bisa menghibur yah.
Jangan lupa beri semangat dan dukungan dengan cara vote dan komen di bawah.

Jangan lupa follow akun instagram saya
@nrfauziah2

Istikharah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang