Chapter 3

428 34 2
                                    

"Kamu adalah definisi sahabat yang tidak bisa ku dapatkan di diri orang lain" -dannia Salsabilla-

Abun dan dannia berjalan di Koridor menuju gerbang sekolah, hari ini hari yang melelahkan bagi mereka berdua.

Di gerbang sudah ada bunda dannia yang terus melambaikan tangan kepada tua remaja itu. Dannia tersenyum lebar melihat keberadaan bundanya.

"Bundaa" Teriak dannia kegirangan kemudian menghampiri bundanya.

"Deey, gimana hari pertamanya na?" Tanya bunda dannia lembut sambil merapikan rambut dannia yang sedikit berantakan karna berlari.

"Capek bunda" Jawab dannia mengeluh.

"Yaudah kalo gitu kita balik istirahat yah sayang" Ujar bunda tersenyum.

"Abun juga pulang sama bunda, tadi umi kamu minta tolong ke bunda biar sekalian jemput kamu katanya dia ada urusan" Sambung bunda lagi sambil memegang tangan abun.

"Iya bunda siap" Jawab abun tersenyum manis.

Mereka pun masuk ke mobil dan berniat untuk pulang ke rumah, dannia dan abun masih saja sibuk bercerita tentang hari pertamanya, obrolan dua sahabat itu memang tidak pernah ada habisnya.

Bunda hanya tersenyum melihat kedekatan dannia dan abun.

Sesampainya di rumah abun tidak langsung pulang ke rumahnya, dia mampir ke rumah dannia dulu katanya lapar dan dirumah tidak ada uminya jadi mau makan sama dannia aja.

"Ayo masuk bun, ganti baju kamu dulu kayaknya masih ada di lemari baju kamu yang kemarin udah bunda cuciin" Ujar dannia.

"Iya deey" Jawab abun.

"Yaudah kalian ganti baju dulu bunda mau nyiapin makanannya, ingat gak boleh ganti baju bareng lagi kalian udah gede. Abun di kamar dannia, dannia gantinya di kamar bunda oke" Jelas bunda panjang lebar.

"Siapp bunda" Jawab abun dan dannia kompak sambil hormat ke arah bunda.

Tanpa membuang waktu dua remaja itu menuju ke kamar dannia untuk mengambilkan abun baju, setelah itu dannia ke kamar bundanya karna kamarnya di pakai abun.

Setelah selesai mengganti pakaian, mereka bermain di taman depan rumah dannia untuk menunggu bunda selesai menyiapkan makanan.

Mereka memainkan permainan "mencari lidi" Itu adalah permainan kesukaan dannia dan abun sejak kelas 5 SD sampai sekarang. Aturannya adalah jika abun menyembunyikan lidi di suatu tempat maka dannia akan mencari lidi itu sampai ketemu.

Dannia selalu kalah dalam permainan ini, abun selalu bisa menyembunyikan lidi nya di tempat tak terduga. Seperi di dalam sepatunya atau kaos kakinya bahkan pernah di dalam boxer nya, abun memang sudah tidak waras.

"Okee dannia kali ini pasti kamu bisa ngalahin abun" Ujar dannia menyemangati dirinya sendiri.

"Stop ngayal deey, mana bisa ngalahin aku" Jawab abun menyombongkan diri nya.

"Kalo kamu gak curang pasti aku juga bisa menang kok bun" Protes dannia.

"Lah salah siapa gak ngikutin cara aku" Jawab abun.

"Truss aku harus nyembunyiin di boxer gitu kayak kamu? Ihh gak mungkn kan" Ujar dannia geli sendiri dengan cara abun.

Abun tertawa melihat expresi dannia. Dia memang suka membuat dannia kesal tapi abun tidak suka jika orang lain yang melakukan itu pada dannia. Aturan nya tidak ada yang boleh buat dannia kesal selain abun.

"Yaudah ayo main" Ajak dannia. Baru saja mereka akan bermain tapi bunda sudah memanggil untuk makan. Mau tidak mau mereka harus segera masuk sebelum bunda dannia mengomel.

𝙅𝙤𝙙𝙤𝙝 𝘿𝙖𝙧𝙞 𝙈𝙖𝙨𝙖 𝙇𝙖𝙡𝙪♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang