Chapter 12

359 34 6
                                    

Assalamu'alaikum teman-teman aing yang sangat aing cintai, apa salahnya jika dalam hidup kita saling membantu, jadi jangan lupa sebelum baca klik dulu bintang kecil di langit yang biru okeyy?

"Mau tau caranya melupakan dengan mudah? Sibukkan dirimu"
-dannia salsabilla-

"Jadi kita temenan kan sekarang? Eh bukan deng, kitaa sahabatan" Ujar zara semangat.

Entah mengapa mendengar kata sahabat, dannia langsung ingat kepada abun, sahabatnya dari kecil yang dua tahun lalu meninggalkan nya, sahabatnya yang sudah mengingkari janji kalau dia akan terus menghubungi dannia.

"Dannia! Ehh malah bengong" Kejut zara kepada dannia.

"Eh iya raa maaf tadi kenapa?" Tanya dannia tidak mendengar apa yang zara katakan.

"Sekarang kita sahabatan kan?" Tanya zara sekali lagi untuk memastikan.

"Iya raa, lo udah nanya banyak kali loh" Ujar dannia, sementara zara hanya cengegesan.

"Di sampaikan kepada seluruh siswa siswi peserta didik baru agar kumpul di lapangan sekarang juga" Teriak salah satu panitia mos tahun ini.

"Ayo dann kita udah di panggil" Ajak zara kemudian menarik tangan dannia menuju ke lapangan.

Setelah semua peserta didik baru berkumpul ketua panitia mos maju dan hendak membuka mos tahun ini.

Dannia terkejut melihat siapa ketua panitia tahun ini, dia adalah orang yang dua tahun lalu pernah mengejar-ngejar dirinya tapi berhenti di tengah jalan karna dia sudah tamat SMP, maklum hanya cinta monyet.

Dannia juga terkejut melihat siapa yang ada di barisan panitia mos bersama panitia lainnya. Ajeng, kakak kelas yang sempat di cemburui dannia semasa SMP.

Ajeng sekarang sudah banyak berubah, dia menjadi gadis yang lebih baik lagi. Hobby nya yang dulu suka membully orang-orang lemah sudah tidak dia lakukan lagi.

Dannia tersenyum miring, setelah melihat Ajeng dan juga Farrel dannia menjadi flashback ke masa SMP nya sebelum abun pergi, masa SMP yang menurut dannia adalah waktu-waktu terbaik di hidupnya.

Setelah tidak ada abun, masa SMP dannia bukan apa-apa. Tidak ada yang spesial satupun. Dan dannia sudah bertekat sekarang kalau masa SMA nya harus bahagia meskipun tidak ada abun, dannia benar-benar akan berusaha melupakan abun mulai sekarang sesusah apapapun itu dannia haruss melakukannya.

Terlalu banyak memikirkan masa lalu, dannia menjadi tidak fokus dengan apa yang di sampaikan Farrel di hadapannya.

"Dannia, ayo jalan kita cari kelas kita" Kejut zara kepada dannia yang sejak tadi hanya melamun.

"Hah? Kak Farrel ngomong apa?" Tanya dannia bingung.

"Astaga dannia, lo gak denger? Wah bener-bener lo" Ujar zara tidak percaya dengan tingkah laku dannia.

"Maaf raa, tadi gue keinget sesuatu" Jelas dannia.

"Apaa?" Zara mulai kepo dengan apa yang di pikirkan dannia, meskipun baru kenal satu hari tapi Zara mau di antara mereka tidak ada rahasia sama sekali.

"Ah kepo lo raa, ayo cari kelas" Dannia menarik tangan Zara mencari dimana terletak nama mereka, mereka berdua berharap mereka akan satu kelas.

Sepertinya doa dua gadis cantik itu sudah di kabulkan, mereka benar-benar satu kelas. Bahkan yang lebih membuat Zara sangat bahagia adalah dia satu kelas dengan angga dan junior.

Jika kalian bertanya siapa itu Angga dan Junior, mereka adalah pacar dan sahabat zara. Angga sudah berpacaran dengan Zara dari kelas 2 SMP itupun di kenalkan oleh Junior. Sementara junior hampir sama seperti abun dan dannia mereka sudah bersahabat sejak kecil bedanya Zara dan junior masih terikat hubungan darah yaitu sepupu jauh.

𝙅𝙤𝙙𝙤𝙝 𝘿𝙖𝙧𝙞 𝙈𝙖𝙨𝙖 𝙇𝙖𝙡𝙪♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang