Chapter 17

461 47 16
                                    

Sebelum baca, vote dulu yuk❤🙏

"Biarkan seperti ini sebentar, aku rindu kamu bun"
-dannia Salsabilla-

(Jangan lupa klik bintang yah gaiss♡)

"Aku gak pernah lupa sama kamu deey, maaf udah ingkar janji" Ujar abun sambil mengelus rambut dannia lembut.

Dannia tidak menjawab apapun, dia masih menangis di pelukan Sahabatnya.

"Jangan nangis dannia, aku gak bisa liat kamu gini" Sambung abun.

"Kamu yang buat aku jadi gini bunn" Lirih dannia.

"Maaf deey" Ujar abun pelan.

Seketika abun teringat junior, bagaimana jika dia liat abun pelukan dengan dannia? Abun tidak mau menyakiti hati junior, dengan pelan abun hendak melepaskan pelukannya dari dannia tapi dannia malah semakin erat memeluk dirinya.

"Biarin seperti ini sbentar, aku rindu kamu bunn" Lirih dannia.

Mendengar dannia mengucapkan itu abun pun membalas pelukan dannia dengan Erat bahkan dia mencium puncak kepala dannia dengan air mata yang juga sudah mengalir di pipi nya.

Mereka adalah dua orang yang saling melampiaskan rindu stelah tidak berjumpa sekian lama, dannia seketika melupakan rasa kecewanya kepada abun.

"Jangan pergi lagi bunn" Lirih dannia.

"Iya dannia" Jawab abun.

Dannia melepas perlahan pelukan abun, dia menatap sahabatnya sangat dalam. Dannia menghapus sisa air matanya dan menarik nafasnya panjang.

"Kenapa ingkar janji" Tanya dannia pelan.

Abun membuang tatapannya ke sembarang tempat, dia tidak sanggup menatap mata dannia. Awalnya abun ingin sekali menceritakan semua tentang keluarganya kepada dannia, tapi abun mengurungkan niatnya. Abun takut dannia mengasihi nya.

"Bunn, kenapaa ingkar janjii" Tanya dannia sekali lagi tapi sekarang dengan nada yang lebih keras.

"Aku gak bisa cerita" Ujar abun pelan.

"Kenapaa?" Tanya dannia bingung.

"Nanti kamu bakalan ngertii deey" Ujar dannia.

"Tapii kenapaa kamu gak bisa cerita? Kamu gak nganggep aku sahabat lagi?" Tanya dannia.

"Bukan gitu dannia, kamu gak ngerti" Jawab abun pelan.

"Apaa bun, apa yang aku gak ngertii" Dannia mulai kasar berbicara dengan abun.

"Aku boleh minta satu hal?" Tanya abun berusaha mengalihkan pertanyaan dannia.

"Apaa?"

"Tentang persahabatan kita selama 8 tahun gausah di ceritain ke siapapun termasuk junior" Ujar abun.

Dannia menghela nafasnya, dia tidak habis fikir apa yang ada di otak abun sekarang.

"Tapi kenapa bunnn?" Tanya dannia semakin kebingungan.

"Suatu hari kamu bakalan paham, aku duluan yah masih ada urusan sama kepsek" Tanpa mendengar jawaban dannia abun meninggalkan dannia begitu saja.

Pipi dannia yang awalnya sudah kering kini di basahi kembali oleh air matanya.

"Bunnn, aku masih rindu sama kamu" Lirih dannia menatap kepergian abun.

Dannia selalu saja menangis setiap abun meninggalkannya.

Abun kembali ke rombongan teman-temannya yang masih ada di kantin, dia duduk di samping junior.

"Eh bun gimana udah semua urusannya?" Tanya junior sambil menepuk pundak abun.

𝙅𝙤𝙙𝙤𝙝 𝘿𝙖𝙧𝙞 𝙈𝙖𝙨𝙖 𝙇𝙖𝙡𝙪♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang