Chapter 9

338 31 7
                                    

"Kamu hanya perlu tau satu hal, dengan siapapun aku berteman kamu tetap satu-satunya yang terbaik"
-abun sungkar-

"Yaudah sekarang kamu cerita" Desak dannia agar abun menceritakan hubungannya dengan ajeng.

"Iya jadi kemarin itu aku ketemu sama ajeng di danau.... " Abun menceritakan semuanya.

"Maaf yah bun udah salah paham sama kamu" Dannia merasa bersalah.

"Kamu gak salah" Jawab abun tersenyum.

"Beneran aku gak salah?" Tanya dannia sedikit lebih antusias, abun mulai curiga dengan sikap dannia saat ini pasti ada maunya.

"Iyaa beneran" Jawab abun pasrah.

"Kalo gitu traktir makan, kita ke kantin sekarang!!" Pinta dannia sambil cengegesan.

"Kann aku udah mikir pasti ada maunya makanya sok manis gini" Ujar abun malas.

"Jadi gak mau nih?" Tanya dannia sedikit cemberut.

"Yaudah ayo" Abun sudah pasrah dengan sahabatnya, kalaupun dia menolak pasti dannia akan merengek lagi seperti anak kecil.

Abun dan dannia berjalan menuju ke kantin, sepertinya hubungan mereka sekarang sudah benar-benar membaik, pasalnya abun berjalan sambil merangkul dannia seperti biasanya.

Setelah sampai di kantin dan memesan makanan, mereka menunggu pesanan sambil bercanda.

"Hai bunn" Sapa seseorang dari arah belakang dan ternyata orang itu adalah ajeng.

Raut wajah dannia seketika berubah, meskipun abun sudah menceritakan tentang ajeng tapi tetap saja ada rasa cemburu yang terbesit di hati dannia setiap kali meliat abun dekat dengan ajeng.

"Eh jengg, sini gabung makan sama kita" Ajak abun.

"Kayaknya kalian lagi seru-serunya gausah deh takut ngganggu" Jawab ajeng tidak enak.

"Iya bener tuh, nanti ngeganggu kak ajeng cari tempat lain aja" Sambar dannia, dia mulai memperlihatkan ketidaknyamanannya dengan ajeng.

"Dann gak boleh gitu" Tegur abun.

"Iya bun maaf" Jawab dannia.

"Sini jeng duduk" Ajak abun kepada ajeng.

"Gak papa nih" Tanya ajeng sekali lagi.

"Iya gak papa santai aja mah kalo sama kita" Ujar abun.

Semenjak ajeng ada di situ, suasana tiba-tiba menjadi hening, tidak ada lagi suara dannia yang semula sangat tidak bisa diam.

Begitu lah suasananya sampai mereka selesai makan dan kembali ke kelas.

***

Bel pulang sekolah berbunyi, dannia dan abun berjalan menuju ke parkiran untuk pulang ke rumah. Hari ini mereka akan jalan-jalan seperti yang sudah di rencanakan kemarin.

Saat sedang berjalan di Koridor, Lagi-lagi ajeng menghampiri mereka dan merubah mood dannia seketika.

"Haii, kalian nanti dateng kan ke acara ultah gue?" Tanya ajeng tersenyum Ramah.

"Duh gimana yah jeng, kayaknya kita gak bisa deh soalnya udah ada janji" Jawab abun sedikit tidak enak.

"Oh gitu yah" Ujar ajeng kecewa.

"iya maaf yah, kita duluan" Abun kemudian merangkul dannia menuju ke parkiran dan meninggalkan ajeng sendiri.

Di motor dannia dan abun hanya mengobrol santai dan sesekali tertawa.

𝙅𝙤𝙙𝙤𝙝 𝘿𝙖𝙧𝙞 𝙈𝙖𝙨𝙖 𝙇𝙖𝙡𝙪♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang