Chapter 5

365 34 6
                                    

"Satu saja cukup, saya tidak perlu mencari lagi"
-Dannia Salsabilla

Dannia merebahkan tubuhnya di kasur miliknya, menatap ke balkon kamar dengan fikiran yang entah lari kemana.

"Kalau abun suatu saat nanti punya pacar dia bakal lupain aku gak yah" Ujar dannia pada dirinya sendiri.

Dannia paling takut jika suatu saat nanti abun menemukan seseorang yang akan menggantikan posisinya.

Terlalu lama bergelut dengan fikirannya membuat dannia mengantuk dan kemudian tertidur.

***

"Deey bangun sayang sudah pagi kamu gak sekolah" Dannia di kejutkan oleh suara nyaring bundanya di pagi hari.

Dengan susah payah dannia membuka matanya, dia duduk di pinggir kasur berusaha mengumpulkan nyawanya.

"Deey ayo bangun nanti telat" Teriak bunda masih sabar menunggu dannia di depan pintu.

"Iya bunda ini dannia udah bangun" Jawab dannia dengan pelan karna masih sangat mengantuk.

"Yaudah cepetan siap-siap trus turun sarapan" Ujar bunda kemudian meninggalkan dannia.

Dannia dengan malas menuju ke kamar mandi miliknya, setelah selesai dengan urusan mandi dia duduk di depan meja riasnya dan saat semua nya selesai dannia turun untuk sarapan.

Dia duduk di samping bundanya sambil memainkan ponsel berniat menghubungi abun.

"Kamu berangkat sama abun kan?" Tanya bunda sambil memberikan roti yang sudah di olesi selain coklat kesukaan putrinya.

"Iyaa bunda" Jawab dannia kemudian mengambil roti yang di berikan bunda.

"Habisin susunya baru berangkat" Kata bunda kemudian mengelus puncak kepala dannia.

"Iyaa bunda" Jawab dannia dengan mulut penuh roti.

Suara motor terdengar dari depan rumah dannia, itu adalah sahabatnya abun.

"Bunda abun udah jemput, aku duluan yah" Ucap dannia sambil mencium tangan bundanya.

"Iya hati-hati yah sayang, bilangin ke abun jangan ngebut" Jawab bunda dannia lembut.

"Siap bunda" Dannia berlari menemui sahabatnya itu.

"Selamat pagi pengawal" Sapa dannia dengan senyum yang sangat manis.

"Kita udah gede dannia, kamu Manggilnya masih pengawal aja" Protes abun.

"Yah suka-suka dannia dong, kan dannia ngomong pake mulut dannia bukan mulut abun" Ujar dannia cemberut.

"Iyaaa-iyaa ayo naik cepetan"

Dannia naik di motor abun, seperti biasa memeluk erat abun agar tidak terjatuh.

"Deey kamu mau tau gak" Ujar abun kepada dannia.

"Gakk" Jawab dannia singkat.

"Denger dulu, tadi malam si ajeng ngirimin pesan lagi" Jelas abun yang membuat mata dannia terbuka sempurna.

"Hah ngomong apa dia?" Tanya dannia penasaran.

𝙅𝙤𝙙𝙤𝙝 𝘿𝙖𝙧𝙞 𝙈𝙖𝙨𝙖 𝙇𝙖𝙡𝙪♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang