BEAUTY INSIDE || Hiatus Sementara Waktu

•PART EMPAT•



Then when you have taken a decision, put your trust in Allah certainly, Allah loves those who put their trust (in him). – (Q.S Ali Imran: 159)

فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. – (Q.S Ali Imran: 159)

•BeautyInside•

Malam begitu dingin menembus pori-pori kulit. Namun, sepertinya hal itu tidak terjadi pada seorang Anak kecil yang tengah diguyur air karena panas yang ia rasa. Setiap hari, Ibunya dengan sabar selalu mencipratkan air pada tubuh si Anak, agar tetap nyaman. Bahkan, Anak itu mengharuskan mandi sampai 17 kali dalam sehari. Ketika ia merasa panas perlu disiram air ke bagian kulitnya. Ibunya 'pun selalu menyediakan semprot air untuk mendinginkan suhu tubuh sang Anak.

"Ibu, anas, anas!" Putri kecil itu menjerit kepanasan. Ibunya dengan sabar menyiraminya dengan air, jika akan tidur malam harus telanjang karena tak kuat panas.

"Iya, sayang. Sabar yah. Nih, Ibu 'kan lagi siram tubuh kamu, biar kulit Putri kecil Ibu ini jadi nyaman. Gimana udah enakan?!" Putrinya mengangguk dan detik kemudian tersenyum kembali. Wajahnya yang terlihat lebih tua dari usianya yang masih muda dikarenakan dari kelainan yang ia idap. Bahkan kulitnya sama sekali tidak mengeluarkan keringat.

"Ibu, aku sayang Ibu." Ia mengeratkan pelukan pada Ibu tersayangnya. Hanya dialah sosok Pahlawan bagi Putri kecilnya. Dengan penuh kesabaran, seorang Ibu mengabdikan sepenuhnya untuk mengurus sang buah hati.

"Ibu lebih sayang dari yang kamu kira, Nak." Ia mengeratkan kembali pelukannya pada sang Anak. Tangannya mengelus-elus puncak kepala yang tak berhelai rambut sedikit 'pun. Perlahan Putri kecil menutupkan matanya, tertidur. Dari mulut sang Ibu terdengar Ayat-ayat suci Al-Qur'an. Menjadikan suasana malam itu menjadi tenang dan damai.

"Jadilah anak yang shalihah, dan Bukakan pintu Syurga untuk Ibumu ini dan Ayahmu kelak."

Kasih Ibu memang tidak ada hentinya, tak ada batas, tak lekang oleh masa, dan selalu abadi. Sebagai bukti cinta ia berikan sepenuhnya rasa sayang dan nyaman pada buah hati. Anaknya lah yang menjadi prioritasnya sampai kapan'pun.

banyak pepatah bilang sesukses apapun seorang anak, tidak akan bisa membalas jasa dan perjuangan seorang ibu.

Tak jarang dari seorang Anak salah penafsiran akan rasa bentuk kasih sayangnya. Ungkapan sayang itu kadang tercermin dalam wujud khawatir, marah, dan kesal. Bahkan, seorang Anak pun merasa jengkel atau tidak suka pada sikap Ibu yang dianggap terlalu mengatur, mencampuri kehidupannya, melarang segala apa yang kita inginkan atau yang kita pilih.

Namun, sadarkah kita bahwa dibalik pemikiran dan perkataan pada ibu yang selalu ditujukan demi kebaikan anaknya, selalu ada hal-hal terpendam di hati seorang ibu yang nyaris tak pernah diceritakan pada anaknya?

Demikian besar rasa cintanya, ibu seringkali memendam rasa dan resahnya agar anak-anaknya tak bersedih atas apa yang ia alami.

***

Mentari kian mengusir gelapnya malam. Ia tak enggan menampakan dirinya pada bumi.
Seorang Pria berparuh baya mengisi kekosongan perutnya dengan menghirup rokok. Memang sudah menjadi candu baginya. Jalan hidupnya tak tau arah. Seharusnya ia amatlah bersyukur dengan adanya Istri sholihah yang amat sabar dan tetap mencintainya, juga Buah hati dari hasil cintanya, dulu. Entah Pria itu masih menyayangi kedua Wanita itu atau hanya menjadikannya seorang pelayan?!