part 13 🐻

118 17 12
                                    


Hallo, hai.
Sedikit ada revisi dipart pertama yah. Hehe. Dicerita ini, Gitar ama Kiya tuh belum punya anak, so? Kisah mereka disini sehabis nikahnya lho. Belum punya anak. Ok.

Intinya, alur ini juga mencakup ke kisah Hallmana. Nggak semua si, sebagian jeh.

Happy reading gaes ( ˘ ³˘)❤

Terkadang orang sulit untuk membedakan, mana cinta sejati ataukah ambisi? Rasa ingin memiliki atau tak ingin tersaingi?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terkadang orang sulit untuk membedakan, mana cinta sejati ataukah ambisi? Rasa ingin memiliki atau tak ingin tersaingi?

•••

Cinta sejati. Bukan sih, tepatnya cinta pada pandangan pertama?
Dulu, hati gue jatuh pada gadis yang kini telah memiliki pendamping. Ingat, dulu, saat gue duduk di bangku SMA. Star Senior High School. Yah, gadis bernama Hallmana Atadzkiya. Dia cinta pertama gue.

Nyatanya, dia bukan takdir gue. Miris? Nggak, gue tahu Tuhan menyimpan seribu rahasi kedepannya untuk hidup gue. Hallmana bahagia dengan sahabat gue. Gitar.

Ah, rasanya pengin ketemu sahabat gue dimasa SMA itu. Kira-kira mereka lagi ngapain, yah? Si Bryan?! Oh astaga, dia pasti lagi sibuk masangin popok bayi. Secara, anaknya aja dah sembilan gitu. Emang gercep dia mah.

Hallmana sama Gitar?! Denger-denger sih, mereka lagi bulan madu. Come on, lah, gue kapan coba?! ⊙︿⊙

Lutfhy? Please, jangan tanya dia, tolong banget ini mah. Bukan apa sih, kasihan aja sama tuh anak yang jadi jomblo berkarat. Hahaha.

Fellysia? Do you want to hear my story about her?! Hah?

The firs time, gue sama dia....

Reza menghentikan tarian pena pada lembaran putih tersebut. Ada rasa aneh, ketika nama kekasihnya ia ukir. Ingatannya kembali pada lima tahun lalu.

Dentuman musik mengalum pada detik jam 12. Lampu kerlap kerlip menyorot seiringan musik tersebut. Mengaduh, dan bersorak.

Reza, sudah menghabiskan beberapa gelas bir. Ingatannya masih berfungsi, namun emosinya tak terkendali. Seakan otaknya ingin pecah.

Ia memencingkan mata kala seorang gadis yang baru saja keluar dengan tergesa dari club malam itu.

Reza berjalan dengan tertatih untuk mengikuti gadis dengan hoodie polos berwarna putih. Rambutnya ia gerai, mimik mukanya sangat jelas ketakutan. Entah ada apa dengannya.

"Tunggu!"

Reza memanggil gadis itu. Namun langkahnya semakin cepat. Dengan gesit Reza menahan lengan gadis itu.

"Lepasin! Lo -" kalimatnya terhenti. Gadis itu berfikir jika pria yang sedari tadi mengikutinya adalah orang yang selama ini memata-matainya. Ternyata...

BEAUTY INSIDE || Hiatus Sementara WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang