Doyoung itu sulit digapai, itu setidaknya yang ketulis didalam mindset Jaehyun selama tiga tahun.
Doyoung itu terkenal, keluarganya berada, ayahnya Polisi dan ibunya punya klinik yang besarnya mungkin hampir se-rumah sakit, masa depannya terjamin, dia kesayangan guru walau bandel.
Beda sama Jaehyun, dia tumbuh besar di keluarga yang kekurangan, itu yang bikin dia harus kerja keras lebih extra daripada anak-anak lainnya, bahkan harus kerja jadi kuli setelah pulang sekolah, itu sebabnya Jaehyun nggak pernah nunjukin apa yang dia rasa, dia terlalu minder untuk sekedar berdiri sebelahan sama Doyoung.
Tahun ketiga SMA, ternyata mereka dapat kelas yang sama, berita gembira tapi bersamaan dengan munculnya berita Doyoung pacaran sama Ten, cowok cantik dari kelas IPS. Jaehyun agak bingung gimana bisa Doyoung jadi pihak atas kalau mukanya gemes-gemes gitu.
Jaehyun sebisa mungkin nggak deket-deket sama Doyoung, perihal kedudukannya sama kedudukan Doyoung, beda total, tapi entah gimana, ada aja yang bikin mereka deketan. Guru nyuruh Jaehyun buat jadi tutor Matematika Doyoung karena Jaehyun salah satu anak yang paling pintar di angkatan, klasik. Awalnya Jaehyun nolak, karena dia harus kerja buat nyekolahin adik-adiknya, tapi Doyoung nawarin dia uang, jadi untuk nambah pendapatan, Jaehyun iya-iya aja.
Doyoung itu jutek, bener-bener jutek dan jual mahal, Jaehyun sih wajar aja, dia manis dan kaya, kalau aja dia nggak pacaran sama Ten mungkin udah banyak dominan yang mau sama dia. Sekali lagi, Jaehyun mikir, dirinya sama Doyoung sama sekali nggak bisa disandingin, apalagi Doyoung selalu bersikap demikian, seolah-olah Jaehyun emang nggak pantes untuk dia.
Waktu berjalan cepat, lulus dari SMA, Doyoung diterima di Fakultas Kedokteran di salah satu PTN di Bandung. Jaehyun pun keterima di sebuah PTN yang katanya "terbaik" di Indonesia, tapi sayangnya, dia nggak sanggup bayar kuliah. Selama 2 tahun Jaehyun kerja keras untuk ngumpulin uang buat kuliah, dia berakhir di salah satu Institut Sains Teknologi Swasta di Jakarta, perjuangannya nggak sampai situ karena dia masih harus kuliah sambil kerja.
Tapi takdir bikin dia ketemu lagi sama Doyoung.
Adik perempuan Doyoung—Rose, ternyata adik tingkat Jaehyun, mereka cukup dekat sampai suatu hari Rose minta Jaehyun buat ngajarin dia beberapa matkul bareng anak-anak yang nggak lulus matkul juga. Bertepatan, saat itu Doyoung baru lulus S1, pulang ke Bogor sebentar sebelum mulai Koass.
Doyoung nggak berubah banyak, masih jutek. Dia masih semanis dulu, atau mungkin lebih manis lagi, yang pasti Jaehyun masih tergila-gila sama dia, bahkan setelah 2 tahun nggak ketemu.
Yang mengejutkan, Doyoung ajak dia ngobrol dia duluan.
"Makasih, gue bisa masuk Kedokteran karena lo dulu ngajarin gue Matematika."
Pertemuan mereka sebatas itu, Doyoung kembali ke Bandung untuk nyelesain studinya.
3 tahun kemudian, Jaehyun udah kerja di salah satu Perusahaan Raksasa yang ada di Jakarta, salah satu bukti kerja keras nggak akan menghianati hasil, dia udah mapan, hidupnya udah cukup bisa dibilang berkecukupan, itu semua berkat dirinya yang rajin dan ulet sehingga bosnya respek sama dia, dia banyak diberi hadiah, entah itu tambahan uang sampai mobil.
Doyoung juga, dia udah bisa praktik di Rumah Sakit, dan takdir bawa dia kembali ke Jaehyun yang lagi ada proyek di Bandung.
Namanya jodoh memang nggak kemana.
Jaehyun temuin dia di titik terendahnya, bawa dia bangkit, jadiin dia bintang utamanya tanpa mau ambil sorotannya sama sekali, dia bener-bener biarin Doyoung untuk bersinar.

KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] tri gemintang ; hyunjin, jeno, sunwoo
Fanfictionproses menuju kedewasaan bersama trio gemintang anak mama dean: samudera, rimba, dan angin! warning! mpreg (implied); bxb; kapal antar galaksi; bahasa non baku © 2019 eclipseuuu