BAB 39: BULAN DAN BINTANG

55 9 4
                                    

“Stifani..” semua orang terisak melihat kondisi Stifani. Air mata mengucur deras di wajah ratu Victoria.

“Zeint..” mulut Stifani menyebutkan nama pria itu membuat si pemilik nama mengepalkan tangan nya.

Pergelangan tangan Zeint dan Stifani pun samar-samar bercahaya menampakkan sebuah tanda. Seperti nya, yang mendengar suara Stifani hanya Zeint seorang. Terlihat dari wajah mereka yang masih menampakkan ekspresi seperti sedia kala.

“Aku akan membantu nya” jawab pria itu tiba-tiba. Tanpa menunggu respon apa pun, pria itu langsung berbaring di sebelah gadis itu dan menggapai tangan nya.

“Tapi, bagaimana...” ucapan ratu Clarine terhenti ketika Zeint memejamkan mata dan pergelangan tangan nya bersinar. Begitu pun dengan milik Stifani. Tanda bulan dan bintang yang dulu sempat tersemat dengan jelas kembali menampakkan diri nya.

“Tanda itu..” gumam raja Cornelius dan yang lain pun terkesima melihat kedua tangan yang bercahaya itu.

“Jadi, simbol itu benar-benar ada..” ucap ratu Stena tak percaya.

Sudah sekian lama di dunia ‘MAGICAL DREAM’, tanda bulan bintang pada pergelangan tangan orang yang berbeda menjadi legenda semata. Lambang yang menunjukkan sebuah ikatan khusus yang tidak dimiliki orang banyak terjadi hanya di antara 2 orang. Dan, ada sebuah lambang yang lebih kuat dari pada itu, bulan dan matahari.

Tiga buah simbol yang melambangkan suatu ikatan yang sulit dijalani. Wanita biasanya bertindak sebagai bulan dan biasanya ada dua pria berbeda yang menjadi matahari dan bintang.

Bintang di malam hari, selalu nampak menerangi malam bersama dengan bulan. Hal ini, melambangkan bahwa pria yang bertindak sebagai bintang itu selalu ada di sisi bulan (wanita). Mereka selalu terlihat bersama.

Di lain sisi, matahari terus melakukan pengorbanan demi kebahagiaan bulan. Ia memberikan cahaya nya agar bulan tidak kalah dengan cahaya bintang saat malam hari. Ikatan ini dikatakan memiliki jalan yang sulit untuk bersatu. Namun, pada akhirnya, bulan harus lah bersama matahari jika ingin tetap hidup.

Bintang, ini biasanya adalah sisi yang menderita di akhir, karena ia harus merelakan bulan nya jika ingin bulan itu tetap bersinar atau hidup. Filosofi ini menjelma dalam kehidupan orang-orang tertentu. Dan orang-orang tersebut akan mendapat lambang pada pergelangan tangan nya. Hal ini telah lama berselang di dunia ‘MAGICAL DREAM’ dan menjadi legenda.

Kembali lagi pada situasi di dalam istana. Semua orang nampak terpana melihat sinar itu. beberapa (para ratu) bahkan sampai menangis karena membayangkan nasib mereka ke depan nya.

Sementara, di alam mimpi sana, Zeint tengah berdiri di dalam sebuah reruntuhan kota tua, tempat pertama Stifani berada.

“Stifa!” pria itu memanggil-manggil gadis yang tadi menyebut nama nya. Ia berputar-putar di dalam reruntuhan itu.

“Zeint..” ia kembali mendengar suara nya dipanggil. Dari suaranya, terdengar jelas kalau gadis itu sedang dalam kesulitan.

Pria itu menaikkan pergelangan tangan kanan nya di mana ukiran bintang itu tersemat. Ia menatap tanda itu lama sampai tanda itu kembali bersinar. Mau tak mau, pria itu harus menutup mata nya.

Ketika ia kembali membuka mata, pemandangan langsung berubah. Ia kini mendapati dirinya berada di sebuah hutan gersang dengan kaki yang menginjak perbatasan dengan hutan kelam di hadapan nya. Dengan segera, ia menarik kaki yang menginjak perbatasan itu.

“Zeint..” suara itu kembali memanggil untuk ketiga kali nya. Suaranya kali ini berasal dari dalam hutan yang pria itu jauhi. Dengan perasaan kalut, pria itu menyeberangi perbatasan. Begitu terlewati, ia menjumpai Stifani berada di tanah dengan kaki yang tertindih batu besar dan kondisi setengah sadar.

MAGICAL DREAM: STAR AND MOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang