Bel pulang baru saja berbunyi, berbondong bondong siswa siswi SMA Wijaya keluar dari kelas mereka masing masing.
Tak berbeda dari Juna dan Lisa yang baru saja merapihkan buku dan alat tulis mereka. Ralat, sebebarnya hanya Lisa. Sedangkan Juna... Juna bahkan tak membawa satu pun alat tulis. Jangankan alat tulis, buku saja tak pernah Juna bawa.
Juna melirik Lisa yang baru saja selesai mencatat tugas yang diberikan guru. Jika dipikir pikir, Juna memanglah sangat berbeda dari Lisa.
Juna tak pintar dalam bidang akademik, sementara Lisa juaranya dalam hal tersebut. Lisa tak pintar dalam olahraga, tapi Juna lah juaranya dalam bidang tersebut.
Sebenarnya, Lisa dan Juna itu sama sama berprestasi, bidang merekalah yang berbeda. Juna lebih menojol dalam segala hal di bidang non akademik seperti olahraga dan kesenian. Pemuda itu bahkan terpilih menjadi kapten basket, juga lomba menyanyi sebagai wakil SMA Wijaya.
Sementara Lisa, gadis itu benar benar tak tertandingi dalam pelajaran Matematika, Kimia, Fisika, atau pelajaran lain yang bagi Juna memusingkan. Lisa berkali kali terpilih dan menang dalam Olimpiade dan menjadi murid kebanggaan sekolah.
Meski terkadang para guru memandang Juna sebelah mata karena Juna yang tak pernah mengikuti pelajaran dengan baik dan benar, Juna tak pernah menghiraukan hal tersebut. Toh pemuda itu juga menyumbang piala untuk sekolah mereka meski tidak sesering Lisa.
"Sa..." panggil Juna pada Lisa.
Lisa menoleh mendapati Juna yang sudah siap dengan tas dipunggungnya.
"Yok pulang..."ujar Juna sambil merangkul Lisa.
"Tapi Jun..."
"Kenapa? Btw kita mau nggarap tugas kapan?" tanya Juna.
Keduanya memang baru saja mendapat tugas kelompok dengan 2 orang anggota setiap kelompoknya. Beruntunglah Juna mendapat pasangan kelompok seperti Lisa.
"Maksudnya gue doang kan yang ngerjain, dan lo tinggal numpang nama?" koreksi Lisa membuat Juna menyengir tak jelas.
"Yaudah yok, ditempat lo atau gue?"
"Tapi Jun..."
"Hmm, mau beli es krim dulu?"
"Bukan itu..."
"Boba?"
"Bukan..."
"Starbucks?"
"Buk-"
"Terus?"
"Maksud gue tuh..."
"Oh lo mau makanan? Mau apa? Seblak? Bakso? Mie ayam? Sushi? Pizza? Burger? KFC? Roti bakar? Atau yang lain? "
"Juna! Dengerin dulu, lo kan udah janji sama pacar lo tolol!" kesal Lisa membuat Juna terdiam.
"Lo lupa?" tanya Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
exception || Lizkook
Fanfiction𝐄𝐍𝐃 Juna yang jadiin Lisa satu satunya pengecualian disaat dia udah punya pacar. Hah gimana? Iya, udah punya pacar. ❝𝐂𝐚𝐮𝐬𝐞 𝐬𝐡𝐞 𝐢𝐬 𝐭𝐡𝐞 𝐨𝐧𝐥𝐲 𝐞𝐱𝐜𝐞𝐩𝐭𝐢𝐨𝐧❞ Some [18+] #1 on Lizkook 10/09/20 #1 on Lalice 05/09/20 #1 on Jungkook...