exception || Lizkook

1.3 religius

"Beneran ngga mau diobatin, hmm?" tanya Lisa sambil merapihkan surai rambut Juna yang berantakan.

"Ngga usah..."

Lisa akhirnya mengangguk, gadis itu tak bisa memaksa Juna. Walau jujur saja, Lisa masih khawatir akan luka memar tersebut.

"Lepasin deh Jun..."

"Apa?"

"Tangan lo..."

Juna menggeleng kuat kuat. Bukanya terlepas, pelukan tersebut malah semakin erat.

"Ck, lepasin Juna... Manja banget si?"

"Emang..."

Lisa memutar matanya jengah. Ini sudah 1 jam berlalu sejak Juna terus melingkarkan tangan pada pinggangnya. Lisa bahkan tak bisa bergerak. Ngomong ngomong, gadis itu masih penasaran dengan part yadong di cerita yang tadi ia baca.

"Tangannya yang bener ish Juna..." kesal Lisa saat mendapati kedua tangan laknat Juna yang kini berada di depan dadanya.

"Grab doang Sa... Boleh ya?"

"Ngga" ketus Lisa tegas langsung menyingkirkan tangan Juna dari sana.

"Lepas Jun... Gue ngga bisa gerak"

"Sa... Sekali ini doang....."

"Ngga Juna! Lo kan punya pacar kan? Sama pacar lo aja suuu!"

"Sana tepos"

Lisa lagi lagi memutar matanya jengah, "Kata lo gue juga tepos bangsat!"

"Mau sama lo... Cuma bentar..."

"Udah dibilang engga ya engga! Lepasin Jun!"

"Egh... Juna... Tangan lo minggir.... Berat"

Juna tak berakhlak, tangannya kini justru menyikap kaos rumahan yang dipakai Lisa menelusup masuk lalu meremas pelan buah dada gadis itu yang masih tertutup bra.

"Juna! Stophh!"

Oh shit! Rasanya ini lebih besar dari saat terakhir kali ia meremas buah dada itu tanpa sepengetahuan sang pemilik saat Lisa sedang tertidur pulas beberapa bulan lalu.

"Tangan lo Juna!"

"Gue janji ngga bablas... Bentar doang..."

Ujar Juna lalu kembali memberikan pijatan pada payudara gadis itu. Empuk, pikir Juna mesum.

Lima menit berlalu sampai Juna menghentikan aktifitasnya. Selama lima menit itu pula, Lisa meronta meminta Juna melepaskan dekapan nya pada gadis itu sambil menggigit bibir bawahnya menahan desahan takut takut meningkatkan libido Juna.

Lisa bernafas lega saat Juna menghentikan remasan tersebut. Sementara Juna kembali membenarkan posisi kaos Lisa yang tadi diangkatnya lalu mengusap buah dada itu pelan sebelum benar benar menjauhkan tangannya dari sana.