FYI : Hard Knock Day

3.4K 247 234
                                    

Happy Reading ^_^



"Loh Jungkook, kau sendirian ?? Dimana Eunbi ??."

Pertanyaan itu langsung terlontar saat hanya putra keduanya yang membukakan pintu, rumah juga terlihat cukup sepi. Apa Eunha sudah tidur di jam yang masih belum bisa dibilang terlalu malam ini ??

Ibu Jungkook masih diam menunggu sang putra untuk menjawab namun hanya hening yang ia dapat selama beberapa saat. Ia juga melihat jika putranya itu sedikit terpaku seolah ia telah mengatakan hal yang sangat mengejutkan.

"Jungkook ??."

"Hem ??." Tubuh Jungkook terlonjat kaget setelah beberapa saat melamun tanpa sadar, ia segera menoleh ke arah Ayah dan Ibunya yang sudah memberikan tatapan penasaran. Cengiran kecil pun Jungkook keluarkan sebagai pengalihan. "Ah,, Eunha,,, dia tidur. Katanya dia sedikit lelah jadi tidur lebih awal."

Jawabnya pelan sedikit memberi bumbu kebohongan. Jungkook sebenarnya tidak tahu apa yang Eunha lakukan selepas gadis itu mengobati lukanya. Yang Jungkook tahu Eunha memasuki kamarnya dan tidak kunjung keluar hingga detik ini. Untuk dikatakan tidur dan beristirahat mungkin sangat mustahil, karena Jungkook tahu bagaimana Eunha, bagaimana kekasihnya itu selalu bersikap tidak ingin mengkhawatirkan orang lain dengan memendam semuanya sendirian.

"Oh begitu. Kalian juga akan pergi kan besok."

Seakan tidak mencurigai apapun, Ibu Jungkook menjawab ringan disertai senyuman lembut. Ia percaya karena memang ini sudah malam jadi cukup wajar jika calon menantunya itu sudah tidur lebih dulu.

Jungkook cukup terkejut melihat sang Ibu yang percaya begitu saja, ditambah senyum polos seolah bangga padanya itu membuat Jungkook merasa bersalah namun tidak bisa berbuat banyak selain ikut tersenyum tipis.

"Iya kami akan pergi besok."

~~~000~~~

Deretan botol Soju berjejer rapi layaknya taman bunga di atas meja makan. Aroma kuat Soju langsung menyeruak menggelitik hidung siapa saja yang mendekat. Sudah enam botol Jungkook sikat hanya dalam tenggat waktu beberapa jam saja, akan tetapi walau sudah sebanyak itu Jungkook justru tidak kunjung mabuk seperti keinginannya.

Bukan tanpa alasan kenapa Jungkook seperti ini, apalagi kalau bukan tentang hal yang baru ia lakukan beberapa jam yang lalu. Jungkook ingin melupakan semua itu seperti permintaan Eunha, tetapi karena hal ini bukan perkara sederhana jadi Jungkook pun berniat mabuk. Hanya saja ternyata itu tidak mudah, bukannya mabuk dan lupa, yang ada Jungkook hanya semakin mengingatnya dengan jelas.

Wajah lebam Eunha, bibir berdarah itu, air mata yang membasahi pipi, tatapan ketakutan, serta tubuh yang bergetar. Semua itu muncul menyerang pikiran Jungkook. Terlebih saat orang tuanya terlihat begitu bangga padanya karena percaya ia telah menjaga Eunha dengan baik yang membuat Jungkook semakin merasa bersalah. 

Sebenarnya Jungkook juga tidak berniat untuk berbohong. Hanya saja ia takut akan respon kedua orangtuanya ketika mengetahui apa yang sudah terjadi. Jungkook tidak masalah jika ia ditampar atau dipukul sekalipun, karena ia memang pantas mendapatkannya.

Mungkin melakukan itu bukanlah hal tabu lagi bagi kebanyakan orang tapi tidak sedikit juga yang lebih memilih tidak melakukan sebelum resmi memilikinya. Jungkook tidak tahu apakah kedua orangtuanya ini berada di pihak yang mempermasalahkan itu atau tidak. Sejujurnya Jungkook juga tidak mengetahui apakah Eunha benar-benar membenci melakukan itu semua ?? Tidak bisa dipungkiri meski dirinya merasa bersalah Jungkook tetap merasakan sebuah kenikmatan, bahkan ia mulai ketagihan hanya dalam beberapa menit itu saja.

Menatap kosong ke arah depan, Jungkook sedikit tersenyum getir, meremehkan dirinya yang ternyata memang brengsek entah fisik atau dalam hatinya sekalipun. Ia berkata bersalah tapi masih terbesit keinginan untuk menikmati hal itu kembali. Sungguh konyol !!

For Your Idol (Eunha Jungkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang