FYI : Best Kisser

3.2K 273 58
                                    

Happy Reading ^_^






Merentangkan tubuhnya beberapa kali sembari menghirup udara malam yang segar, Eunha merasa jika hari ini pikiran serta tubuhnya bisa teristirahatkan dengan benar. Cukup sehari, Eunha tidak meminta lebih, ia ingin setidaknya satu bulan sekali bisa beristirahat dengan nyaman namun terkadang pekerjaannya harus menghalangi keinginan sederhana itu.

"Sedang apa ??."

Eunha refleks menoleh ketika suara bariton khas milik Jungkook terdengar. Tersenyum lembut memancarkan kecantikan alaminya, kini Eunha yakin jika Jungkook menaruh alat pelacak di tubuhnya. Kekasihnya ini selalu berhasil menemukan dimanapun ia berada.

"Kenapa kau bisa menemukan ku ?? Padahal aku ingin menjauh dari mu malam ini."

"Kau tidak akan bisa lepas dari pelacakan Jeon Jungkook."

Eunha mendecih kecil lalu kembali mengalihkan pandangannya ke depan, menikmati angin malam yang menyentuh kulit putihnya. Jungkook sendiri segera mendudukkan dirinya tepat di samping Eunha. Di sofa panjang balkon belakang rumah.

"Apa kau tidak suka aku datang kesini ??." Tanya Jungkook tiba-tiba.

Eunha menoleh, menatap wajah Jungkook dari samping. Bentuk serta garis wajah yang begitu sempurna. Eunha bahkan sampai sekarang masih tidak percaya jika pria nyaris sempurna ini menjadi kekasihnya. Eunha tidak menjawab namun perlahan menyenderkan kepalanya masuk kedalam ceruk leher Jungkook, menghirup aroma parfum sang kekasih yang begitu menenangkan.

"Jika seperti ini apa kau masih berpikiran begitu ??."

"Apa kau sedang menggoda ku sekarang ??."

Secepat kilat Eunha menarik kembali kepalanya, matanya menatap sengit ke arah Jungkook menyiratkan rasa kesal, padahal ia hanya ingin bersandar tapi Jungkook justru berpikiran kemana-mana. "Iya aku menggoda mu !! Puas !!." Ketus Eunha.

Jungkook terkekeh kecil kemudian dengan jahil menarik kedua pipi gembul Eunha, memainkannya seperti squishy lembut.

"Ya !! Lepas tidak !! " Seru Eunha namun dibalas gelengan mantap dari Jungkook, memasang wajah menantang yang membuat Eunha semakin kesal.

Dengan gerakan cepat Eunha mencengkeram kepala Jungkook lalu menarik rambut lebat itu sekuat tenaga. Mengabaikan Jungkook yang mengaduh kesakitan, Eunha terus menarik rambut Jungkook sampai pria itu mau melepaskan pipinya.

"Lepas tidak atau aku tarik rambut mu sampai rontok ??."

"Iya iya iya iya aku lepas tapi lepaskan dulu cengkraman mu !!." Ucap Jungkook balik. Ia yakin rambutnya pasti akan banyak yang rontok melihat betapa kuatnya cengkraman Eunha sekarang.

Eunha perlahan melepas tarikan mematikannya ketika Jungkook juga melepas tangan jahil itu dari pipinya. Eunha tidak akan menarik rambut Jungkook kalau pria itu tidak memulai duluan. Jadi jangan salahkan Eunha yang sudah bersikap kejam.

Jungkook sendiri segera mengelus kepalanya berulang kali, rasa panas dan berdenyut tercampur aduk menjadi satu. Menatap Eunha dengan sengit, namun yang di tatap justru bersikap santai seolah tidak memiliki salah apapun.

"Bagaimana kalau rambutku rontok semua ?!!." Omel Jungkook, menatap tajam sang kekasih seolah ingin menelannya bulat-bulat. Sungguh cengkraman Eunha sangat menyakitkan.

"Kalau begitu kau akan berubah menjadi Jungbotak, tidak terlalu buruk menurutku." Jawaban yang terlontar begitu santai. Sangat santai sampai-sampai Jungkook ingin memberi pelajaran pada gadis mungil di sampingnya ini.

Hanya saja gerakan Jungkook kalah jauh di banding refleks Eunha, gadis cantik itu terlebih dulu menoleh dengan tangan terangkat sebagai ancang-ancang. "Apa ?? Mau ku tarik lagi supaya kau benar-benar menjadi Jungbotak ??"

For Your Idol (Eunha Jungkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang