FYI : Passion [Mature !!]

4K 206 160
                                    

Warning : cerita vulgar,, untuk 17+ !!


Happy Reading ^_^





Hari baru kembali menyapa. Meninggalkan hawa menusuk musim dingin di malam hari menjadi pagi yang tetap dingin pula. Di luar sana tumpukan salju masih menutupi segala penjuru. Menampilkan pemandangan putih bersih sepanjang mata memandang.

Ada yang bilang kehangatan akan membuat tidur semakin nyenyak. Mungkin hal itu yang terjadi pada Eunha. Terlepas dari apa yang terjadi semalam, Eunha masih tertidur pulas. Meringkuk pada dada bidang Jungkook layaknya tembok yang paling nyaman di dunia ini.

Jungkook terus tersenyum berulangkali kala memperhatikan sang kekasih yang begitu nyaman dalam tidurnya. Ia sudah bangun sejak pukul 7 pagi dan sekarang jarum jam nyaris menyentuh angka 8, maka satu jam penuh Jungkook memperhatikan Eunha dengan mata lembutnya.

Rasa lega pun menyertainya karena demam Eunha telah turun, wajah putih itu juga tidak lagi pucat. Meski begitu Jungkook yakin Eunha masih belum sepenuhnya pulih.

Tangan yang melingkar di pinggang Eunha sedikit berpindah mengelus lembut kepala sang pacar. Mengecupnya singkat sebagai tanda kasih sayang. Sentuhan lembut bibir Jungkook yang mengenai dahi membuat Eunha cukup terusik. Ia menggeliat pelan, menerjab berulang kali sebelum tersipu malu saat wajah mereka bertatapan begitu dekat. Eunha kembali menguyel-uyel wajahnya di dada telanjang milik Jungkook.

"Ya!! Sayang, geli tau."  Jungkook terjingkat geli akibat rambut Eunha yang terusap-usap. Ditambah dadanya yang dalam keadaan naked membuat rasa geli begitu terasa bahkan hanya dengan nafas sang kekasih saja.

Eunha justru terkikik pelan, ia semakin mengusap-usap kepalanya tanpa menghiraukan Jungkook yang berteriak-teriak di tempat. Eunha dengan kuat memeluk tubuh Jungkook, sehingga kekasihnya itu tidak bisa lari kemana-mana.

"Astaga, Sayang !! Sayang~~... Eunbi-ya, cukup. Ini benar-benar geli tau." Jungkook menggeliat layaknya ulat yang kepanasan. Meski dengan kemampuan yang super, Jungkook tentunya bisa mendorong Eunha tapi mana mungkin ia melakukan itu kan.

"Sayang!! Berhenti gak ?!! Mau ku beri hukuman hah ??."

"Beri aja, aku gak takut. Wlee." Menjulurkan lidah sebagai bentuk tantangan, Eunha tidak sadar jika dirinya telah membangunkan singa yang tengah tertidur.

"Benar ya ?? Aku sungguh-sungguh loh ini."

"Iya. Aku gak takut kok."

"Baiklah. Kau yang minta ya." Tanpa aba-aba Jungkook lekas mencengkram tubuh Eunha erat-erat membuat si pemilik tubuh kaget sedikit menegang. Mereka saling bertatapan dalam beberapa detik sebelum dengan brutal Jungkook meraup bibir Eunha dalam sekali lahap.

Eunha kewalahan kala Jungkook melumat bibirnya, tidak kasar tapi begitu intens dan dalam sampai-sampai Eunha kesulitan untuk mengimbangi permainan Jungkook. Kecapan-kecapan dalam serta penuh sensual memenuhi seluruh penjuru kamar. Jungkook dan Eunha menyatu dalam permainan lidah satu sama lain. Bibir yang lembut serta kenyal menimbulkan rasa manis memabukkan bagi mereka berdua.

"Ngh~~."

Lenguhan pelan terdengar antara ciuman panas di pagi buta ini. Bagi Jungkook lenguhan Eunha seakan menjadi isyarat untuknya bermain lebih dalam. Tangannya yang kekar namun juga lembut mulai bergerak santai mengelus punggung telanjang Eunha. Jungkook menghentikan ciumannya sesaat, memandangi Eunha lekat. Bertanya dalam diam apa Eunha tidak keberatan. Karena bagaimanapun Jungkook masih terus terbayang akan kesalahan waktu lalu. Jungkook tau ini memang menyalahi norma bagi beberapa kelompok tapi sebagian kelompok lain juga tidak melarangnya kan. Maka dari itu Jungkook akan melakukannya jika Eunha memang mengizinkan.

For Your Idol (Eunha Jungkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang