For Your Idol

1.2K 161 74
                                    

Happy reading ^_^





"Eunbi sayang,, ibu masuk loh."

Suara ramah khas ibunda Jungkook memenuhi ruangan kala pintu silver rumah Jungkook terbuka. Eunha yang memang mendengar bel pintu berbunyi lekas mematikan kompor. Mengelap tangannya pada apron pink lalu bergegas keluar.

"Eomma." Kaget Eunha melihat ibu Jungkook telah masuk dengan bermacam-macam bawaan yang bahkan membuatnya sulit bergerak.

"Oh sayang, gimana kabar mu ?. Kau baik kan."

"I,, iya." Eunha menjawab gugup. Ekspresi wajahnya kebingungan akan kehadiran ibu Jungkook yang datang tiba-tiba tanpa pemberitahuan. "E-eomma,, ke-kenapa datang tiba-tiba ?. Kenapa tidak telepon dulu ??." Mengambil beberapa barang dari sang calon mertua Eunha bertanya.

Orang tua Jungkook tentu tau masalah pembubaran grupnya. Mereka juga tau jika ia tinggal sementara di rumah Jungkook. Bahkan Eunha mengetahui kalau ibu Jungkook akan berkunjung tapi itu rencananya bulan depan bukannya hari ini.

"Eh bukannya Eomma sudah bilang ya mau datang."

"Itu kan bulan depan Eomma. Waktu Jungkook juga sudah cuti libur. Eomma sendiri yang bilang kalau datang bareng Jungkook kan nanti."

Ibu Jungkook berhenti. Matanya menatap bayang-bayang semu sementara otaknya berputar mengingat kembali perkataannya sendiri.

"Ah benar juga." Ucapnya polos. "Aish, mau bulan ini apa bulan depan itu sama aja. Lagian Eomma datang bukan mau ketemu anak nakal itu. Eomma datang untuk putri ku yang cantik."

Berubah sendu, Ibu Jungkook menatap lembut Eunha. Tangannya bergerak pelan mengusap pipi yang mulai menyusut dan sedikit kurus itu. "Kau sungguh baik-baik saja sayang. Lihatlah, kau jadi kurus seperti ini."

Eunha tersenyum simpul. Ia mengangguk pelan walaupun tentu saja ia tidak sepenuhnya baik. Tapi melihat orang-orang yang menyayanginya dengan tulus, melihat mata sedih mereka cukup untuk membuat Eunha bangkit perlahan. Eunha juga memiliki orang tua yang selalu mensupport, para member dan Jungkook yang sampai saat ini pun masih menjadi tiang disaat pondasi ya ia bangun runtuh tanpa sisa.

"Aku masih sedih tapi sudah baik-baik saja kok." Eunha menjawab jujur apa yang ia rasakan saat ini.

"Bagus, itu sudah cukup sayang. Eomma tidak akan menyuruhmu untuk tidak sedih. Kau bisa menangis jika ingin menangis. Eomma ada disisi mu." Ucap ibu Jungkook lembut. Ia tidak mengucapkan kata-kata semangat seperti yang orang tua lakukan pada umumnya.

Karena menurutnya kesalahan umum yang orang tua lakukan pada anaknya adalah memaksa untuk melupakan hal-hal yang berat maupun sedih dengan dalih harus bersemangat dan melupakan masalah itu sendiri. Kata-kata seperti,, "sudah jangan sedih lagi ya atau kamu harus kuat sayang" merupakan hal yang aneh bagi ibu Jungkook. Kenapa kita tidak boleh sedih ??

Jika ada masalah yang berat dan menyakitkan biarkanlah mereka menangis, biarkan mereka terlihat tidak bersemangat. Tidak ada yang salah untuk menjadi sedih. Yang salah adalah ketika beban yang dimiliki menumpuk tetapi meraka tetap tersenyum tanpa mau mengekspresikannya sama sekali. Itu sangat berbahaya.

"Kalau begitu Eomma harus tidur dengan ku nanti malam." Ajak Eunha bersemangat. Hampir sebulan ia tinggal sendiri di rumah Jungkook. Tidur sendiri, makan sendiri, melakukan aktivitas sendiri, semua Eunha lakukan sendiri. Kekasihnya tentu tidak bisa menemani karena perkejaan yang mulai berjalan normal seperti biasa.

"Tidak. Kau yang harus tidur di kamar Eomma."

"Kenapa ?? Bukannya itu sama saja."

"Beda dong. Eomma tidak ingin mencuri tempat milik Jungkook. Bisa-bisa dia menangis mengira pacarnya direbut."

For Your Idol (Eunha Jungkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang