Rumah Ukir

1.1K 91 0
                                    

Sampai di rumah Zendi. Wina terpesona dengan rumah Zendi Yang sangat memperlihatkan budaya jawa.  Didepan rumah Zendi ada sebuah pendopo besar, pintu masuk rumahnya menggunakan kayu jati yang sudah diukir.

"Bagus banget Kasuh rumahnya,  saya suka. " Ucap Wina masih kagum.

"Kamu suka?. "

Wina mengangguk.

"Ya sudah ayo masuk. "

Mereka berdua segera masuk ke dalam rumah, di ruang tamu sudah ada keluarganya.

"Wina sudah datang. " Ucap mama Zendi memeluk Wina.

Wina membalas pelukan itu.

"Mohon maaf lahir dan  batin tante. "

"Enggak mau. " Jawab mama Zendi.

"Kenapa tante?."

"Bercanda nak, kamukan sudah saya bilangin jangan panggil saya tante tapi panggil saya mama. "

"Oh iya lupa ma,  maaf ya ma. "

Mama Zendi mengangguk,  Wina juga tak lupa untuk bersalaman dengan papa dan  adik-adik Zendi.

Wina merasa senang bisa disambut hangat oleh keluarga Zendi,  ini baru pertama kalinya dia berkunjung kerumah Zendi. Kini Wina diajak makan bersama sebenarnya dia tidak mau karena masih kenyang tetapi karena tidak enak jika menolak akhirnya dia mau.

"Ayo Wina dimakan yang banyak ya. " kata Papa Zendi.

Wina mengangguk,  dia mengambil nasi dan rawon kesukannya. Semua diam menyantap makanan masing-masing. Selesai makan Wina membantu mama Zendi untuk beres-beres.

"Nduk jangan dicuci udah biarin aja. "

"Ah enggak ma,  anak perempuan harus cuci piring kalau habis makan."

"Hmm ya sudah mama bantu. "

"Jangan ma. "

Tetapi mama Zendi tidak mendengarkan dia membantu Wina untuk meletakkan piring-piring itu ditempatnya. Selesai mencuci piring Wina kembali menuju ruang tamu. Disana hanya ada Zendi seorang.

"Izin, Kasuh rekan-rekan yang  lain belum datang kesini?. " Tanya Wina.

"Rekan taruna?. "

Wina mengangguk.

"Mereka nggak kesini,  acara halal bihalalnya masih lama. "

Wina terkejut,  dia fikir akan diajak bertemu dengan rekan karbol yang  lain ternyata tidak. Tiba-tiba keluarga Zendi menyusul ke ruang tamu sepertinya akan ada acara keluarga.

"Izin,  kasuh mau ada acara keluarga ya?  Kalau gitu saya izin pulang. " Pamit Wina dia sudah beranjak dari tempat duduknya tetapi tangan Wina ditahan Zendi.

"Saya tidak mengizinkan.  Kamu ikut dengan kami. "

Wina berbalik badan, dia tidak mengerti dengan perkataan Zendi.

"Iya nduk, mama yang  minta kamu ikut. " Kata Mama Zendi yang  baru saja keluar dari kamar.

"Tapi ma saya tidak enak dengan yang  lain,  sayakan orang lain. "

"Kata siapa orang lain,  kamukan adik asuh saya anggap saja ini perintah. "

Wina hanya bisa diam, dia akhirnya ikut dengan keluarga Zendi.  Kini mereka sudah berangkat. Wina duduk di bangku tengah bersama mama Zendi. Wina tidak banyak bicara di dalam mobil.

"Kak aku mau tanya seputar taruna tapi taruna Akmil kak. " Tanya Nanda yang duduk dibangku belakang Wina.  Ini pertama kalinya Wina berbincang-bincang dengan adik-adik Zendi.

LOVE IN STRUGGLE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang