Pedang Pora

1.6K 90 4
                                    

Pagi-pagi Zendi sudah rapi dengan seragam PDU lengkap dengan sangkur pora. Wina juga sudah cantik dengan gaun berwarna biru navy.

"Jangan lupa berikan yang terbaik untuk hari ini, jangan lupa senyum." Zendi berkata sambil memegang pipi Wina.

Wina mengangguk tersenyum. Mereka berdua sedang membuat video untuk hari ini.

"Zendi sama Wina saling tatap ya terus wajah kalian perlahan makin deket gitu." Alfin mengarahkan mereka.

Mereka berdua melakukan apa yang diperintah, saat wajah mereka hampir dekat Wina sedikit mundur.

"Loh Wina ngapain mundur?."

"Takut bang."

"Takut kenapa?."

"Hidung mas Zendi lebih mancung dari pada aku." Ucap Wina dengan polosnya.

"Lagian kalau kecium juga nggakpapa Wina, kaliankan udah sah."

Wina hanya terkekeh karena dia terlalu malu untuk melakukan hal itu. Sedangkan Zendi hanya tersenyum tanpa malu dia mencium pipi Wina.

"Ishh malu." Wina memukul pundak Zendi.

"Nggak peduli yang penting udah sah." Bisik Zendi.

.

Mereka berangkat ke hotel perjalanan ditempuh selama kurang lebih 30 menit untuk sampai di Hotel tempat mereka melaksanakan upacara pedang pora.

Sampai didepan Gedung, Supir membukakan pintu untuk mereka berdua. Zendi turun terlebih dahulu lalu membantu Wina untuk turun dari mobil.

Mereka berdua jalan masuk kedalam gedung, Wina menggandeng lengan Zendi dan tak lupa memberikan senyuman. Zendi memasang wajah yang gagah. Acara pedang pora akan dimulai. Dipintu masuk Wina melihat ada dua figora foto Wina dan Zendi saat pre-wedding dan ditempat foto ada gantungan foto polaroid Zendi dan Wina saat menjadi taruna.

Wina dan Zendi sudah berdiri diujung barisan pasukan pedang pora.

"Ternyata kayak gini rasanya upacara pedang pora." Batin Wina menatap sekelilingnya.

Wina menemui sahabatnya yang berdiri ditepi pasukan pedang pora. Ashalina melambai dan mengepalkan tangan memberikan semangat untuk Wina.

Upacara dimulai...

Komandan pedang pora adalah Anang sahabat Zendi, Anang melangkah kedepan untuk laporan kepada inspektur upacara dengan tegap dan sangkur pora yang ada ditangan kanannya.

"Lapor jajar kehormatan siap!."

"Lanjutkan!."

"Lanjutkan!."

(biar bisa rasain gimana upacara pedang pora, bisa lihat youtube ini ya.)

Zendi dan Wina mulai melangkah perlahan melewati gapura pedang pora yang terbentuk sangat indah itu, Wina tidak menyangka bisa ada dititik ini dia ingin menangis tetapi dia menahannya. Banyak kamera yang menyoroti prosesi pedang pora mereka. Selesai melewati barisan pedang pora mereka berdua bertemu dengan dua orang yang tak lain ada Komandan dan istirnya.

Komandan memasangan kalung yang dibuat dari bunga melati kepada Zendi, lalu istri komandan memberikan sebuah kotak berukuran sedang dan buket bunga kepada Wina.

"Selamat ya Wina..." Ucap ibu Hetty.

"Terimakasih ibu.." Mereka berdua saling menempelkan pipi.

LOVE IN STRUGGLE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang