LOVE IN STRUGGLE (Completed)

Ksatrian

Wina sudah siap dengan seragam cokelat rapi dan tasnya, dia akan berangkat menuju Kota Malang untuk bertemu dengan teman-teman yang lain karena mereka akan kembali ke Jogja.

"Cepet banget kamu dek udah mau balik aja. " ucap Abangnya yang duduk disamping Wina.

"Takut kangen ya hahaha. " canda Wina.

"Sepii gak ada kamu cuma abang, ibu, sama ayah. "

"Makanya cepet nikahlah bang ."

"Nunggu kamu lulusan pendidikan dulu. "

"Hah jangan! bang keburu tua hahahaha."

"Gakpapa yang penting tetep cakep. "

"Dihh pdnya. "

Mereka berangkat menuju Balai Kota Malang satu keluarga mengantarkan Wina.

"Kamu pendidikan masih berapa tahun lagi Win?. " tanya ayahnya.

"3 tahun lagi yah. "

"Masih lama ya, jangan lupa jaga diri baik-baik disana. "

"Siap!. "

.
Sampai di tempat disana sudah banyak Taruna bersama keluarganya masing-masing, tak lupa Wina berfoto lagi bersama keluarganya saat Wina, ayah, dan ibunya difotokan oleh abangnya. Tiba-tiba ada dua pemuda memakai baju yang sama datang.

"Selamat siang!. " ucap Zendi.

"Eh nak Zendi sama nak Reza. " ucap ibu Wina.

"Ayah kenalin ini Zendi sama Reza yang waktu itu ibu ceritain. "

"Oh iya-iya. "

Mereka berdua segera bersalaman dengan keluarga Wina.

"Oh iya Zendi sama Reza ikutan foto ayo. "

"Boleh-boleh bu. " jawab Reza yang langsung mengambil posisi.

Zendi mengikuti langkah Reza mereka berdua mengambil posisi dipojok kanan dan kiri.

"Abang sudah foto bersama ?." Tanya Reza kepasa abang Wina.

"Belum. "

"Ya sudah saya fotokan ya. "

Zendi ingin beranjak pergi tapi ditahan oleh Reza.

"Sudah suh kau ikut saja. "

"Iya nak Zendi disini saja. "

Wina masih berada ditengah dipojok kanan kiri diisi oleh abangnya dan Zendi. Lalu sesi kedua.

"Yang pakai seragam ditengah ya ." Ucap ibu Wina antusias.

"Ini ibu kayaknya sengaja deh. " batin Wina.

Akhirnya posisi saat itu Wina dan Zendi berada ditengah disamping kanan Wina ayahnya, samping kiri Zendi ibu Wina dan abang Wina berada didekat ayahnya. Zendi senang entah kenapa rasanya seperti foto bersama keluarga sendiri.

"Nah sudah selesai, tapi kurang satu."

"Astaga ibu... " keluh Wina.

"Sudah turuti saja dek. " ucap Reza.

"Siap! Salah. "

"Wina sama Zendi foto berdua ya. "

"Dah kebaca maunya ibu. " batin Wina kesal.

Akhirnya mereka berdua foto bersama dengan senyum khasnya masing-masing. Zendi sedikit mendekat ketubuh Wina, dengan jailnya ibu Wina menarik tangan Zendi untuk merangkul pundak Wina. dan Zendi menuruti saja sedangkan Wina sudah merah merona wajahnya.