Terpesona

1.5K 91 14
                                    

Wina bersama Zendi melintasi didaerah perumahan perwira yang sudah berkeluarga.

"Dek pengen tinggal disini."

"Emang bisa?."

"Paham nggak maksud abang."

Wina mencerna ucapan Zendi.

"Oh paham-paham, nunggu bang Zendi Letnan satu dulu ya."

"Beneran ya nanti kalau abang udah Letnan satu kamu mau diajak pengajuan."

"Hmmmm."

Zendi tersenyum bahagia saat mendengar jawaban dari Wina.

Wina telah sampai di Asrama, dia segera mandi dan istirahat.
Didalam kamar Wina mengambil cincin berlian itu dan dipasang kembali dijari manisnya.

"Kenapa sekarang jadi romantis banget ya orangnya."

Wina mengambil ponselnya untuk bertukar kabar dengan keluarga.

Ke esokkan hari pagi-pagi Wina bersama Ayu lari bersama dilapangan.

Dari kejauhan terdengar suara nyanyian yel-yel.

"Eh ada bang Zendi disana." Celetuk Ayu.

"Biarin, udah yuk balik ke Asrama."

"Kamu masih marahan sama orangnya?."

"Enggak kok, nih udah aku pakai cincinya."

"Alhamdulilah."

Saat Ayu dan Wina lari keluar lapangan, mereka mendengar para barisan lelaki itu menyanyikan yel-yel terpesona.

"Terpesona aku terpesona
Menatap (menatap) wajahmu yang manis
Bagaikan mutiara
bola matamu (bola bola matamu)
Bagaikan kain sutra
Lesungnya lesungnya pipimu
Cantiknya kamu, Eloknya kamu
Semua yang ada padamu
Membuat aku jadi gelisah
Sampai (sampai) aku terjaga dari
(dari) mimpiku
Yang perlu kau tahu yang perlu kau tahu
Rasa cintaku cintaku padamu
Rasa cintaku cintaku padamu
Hanyalah di dalam mimpi
Terpesona aku terpesona
Menatap (menatap) wajahmu yang manis." Mereka menyanyikan dengan kompak.

"Kerjaannya bang Zendi pasti."

"Hahaha iya bener, cuekin aja."

"Pura-pura nggak denger."

Sesampainya di Asrama Wina bergegas mandi.

"Ay udah siap?."

"Udah yuk berangkat."

Wina membonceng Ayu menggunakan motor klx kesayangannya.

"Hari ini kita giat keluarkan?."

"Iya kenapa?."

"Aku bawa kamera buat dokumentasi."

"Siip deh bisa foto-foto."

Sampai parkiran Wina dan Ayu turun dari motor dan jalan menuju kantor.
Wina berhenti didepan kantor karena sebentar lagi akan ada apel.

Sambil menunggu yang lain, Wina menggunakan kameranya memotret halaman depan kantor.

Tiba-tiba saja muncul seseorang didepan kamera dengan senyum manisnya.

"Bang Zendi." Panggil Wina sambil memotret.

"Gimana bagus?." Menghampiri Wina untuk melihat fotonya.

"Baguslah hasil jepretan Wina."

"Kita foto berdua yuk."

"Ayo tapi minta tolong siapa?."

Tak lama keluarlah Reksa dari kantor.

"Desuh!." Sapa Zendi

"Siap!." Jawab Reksa memberi hormat.

LOVE IN STRUGGLE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang