Lara

1.2K 92 4
                                    

Mereka berhenti ditempat sepatu wanita, Wina semakin mendekat dua orang itu tiba-tiba menenggok kebelakang ke arah Wina.
dan ternyata dua orang itu....

.

"Dek bukan seperti yang kamu lihat."

Zendi terkejut dan panik.

"Dia cuma temen abang." Zendi berusaha menjelaskan kepada Wina

Tetapi Wina tidak mendengarkan penjelasan itu Wina benar-benar tidak menyangka dengan Zendi bisa melakukan hal ini. Dia segera berlari menuju kamar mandi karena sudah tidak tahan dengan air matanya.

"Kenapa harus kayak gini untuk kedua kalinya sih, Salah apa aku sama bang Zendi." Wina mengepalkan tangannya memukul tembok sebagai pelampiasan amarahnya.

"Dek keluar, jangan ngelakuin hal yang aneh-aneh kamu!." Teriak Zendi menggedor-gedor pintu kamar mandi Wina.

Wina tidak memperdulikan Zendi dia terus memukul tembok itu sampai tangannya memerah hampir berdarah.

"Astaghfirullah." Wina berusaha mengontrol diri dia beristighfar berkali-kali, sesaat setelah tenang Wina segera mencuci muka agar wajahnya tidak terlihat seperti habis menangis.

"Anggap aja orang itu nggak ada dihadapanmu." Gumam Wina sambil membersihkan wajahnya menggunakan tissu.

Dia membuka pintu itu.

Zendi seketika memeluknya, Wina tidak membalas pelukan itu dia menyembunyikan tangannya yang memar.

"Mohon maaf disini kamar mandi perempuan, Anda harus cepat keluar dari sini sebelum petugas menyeret Anda keluar." Ketus Wina tepat ditelinga Zendi.

Zendi melepas pelukan itu dia tercengang mendengar ucapan Wina, Wina berjalan keluar meninggalkan Zendi sendiri. Didepan Wina bertemu dengan wanita itu dia memberikan tatapan sinis.

Wina kembali menuju restaurant.

"Lah ini dia udah balik."

Teman-teman Wina tidak ada yang memakan nasi gorengnya karena mereka menunggu Wina.

"Loh Wina tangan kamu kenapa? Terus kok mata kamu.. ah kamu habis nangis?." Tanya Ayu.

Wina duduk dia menangis lagi, mereka segera mengambilkan tissu dan es batu untuk mengompres tangan Wina.

Wina dipeluk Ayu dan Eva.

"Nangis aja dulu Win nanti ceritain semuanya."

Wina menangis dengan sejadi-jadinya.

"Kita berangkat foto sekarang yuk." Ajak Wina tiba-tiba.

"Udah Aku batalin Win, Kita nggak bakal tega lihat kamu kayak gini malah diajak foto."

"Iya Wina udah sekarang tenangin diri kamu aja."

"Maaf ya."

"Ah Wina kayak sama siapa aja."

Ayu mengompres tangan Wina yang memar itu, tak lama datanglah Dessy dan Dhea yang membelikan obat untuk tangan Wina.

"Ya Allah jadi ngerepotin kalian."

"Ya ampun suh santai aja kitakan keluarga."

Selesai dikompres Wina diberi salep  ditangannya. Akhirnya Wina mulai menceritakan apa yang baru saja terjadi.
Teman Wina tidak menyangka dengan apa yang telah diperbuat Zendi.

"Tapi suh harusnya kamu dengerin penjelasan bang Zendi dulu." Pungkas Ayu.

"Iya suh bener kata sasuh Ayu."

Wina mulai sedikit merasa bersalah.

"Yah tapi kita nggak nyalahin kamu juga suh, Kita juga paham posisi kamu saat ini jadi wajar aja kalau kamu gitu soalnya bang Zendi juga nggak ada kabar terus sekalinya ketemu Sama cewek lain." Ucap Eva yang juga disetujui dengan yang lain.

LOVE IN STRUGGLE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang