Pijar dan Ashalina

1.3K 88 3
                                    

Saat Ashalina sudah duduk disamping Pijar, rasa bahagia melihat dua sahabat Wina akhirnya bisa bersatu membuat dia terharu dan bahagia. Pijar memasangkan cicin dijari manis Ashalina begitu juga dengan Ashalina. 

"Seneng banget ya Dit lihat mereka berdua."

"Iya Win, seneng banget lihat mereka berdua yang selalu akur akhirnya bisa sampai di pelaminan."

"Iya Dit, tinggal kamu sama Reksa nih."

"Hhehehe iya doain ya."

"Pasti!."

Selesai acara akad, Pijar kembali ke rumah Wina untuk siap-siap melakukan adat jawa, dia akan kembali nanti bersama iring-iringan keluarga besarnya menuju rumah Ashalina.

"Dek nanti kamu nggak usah kembali kesini lagi."

"Lah kenapa?." Wina sedikit bingung.

"Nanti kamu kecapekan."

"Enggak mas."

"Besok kita udah harus balik ke Jogja kamu harus istirahat."

"Tapi aku nggak enak sama mereka berdua  mas."

"Nanti mas yang bilang."

Wina sedikit kesal dengan Zendi karena melarangnya untuk tetap tinggal menemani Ashalina, Zendi dan Wina pamit ke keluarga Ashalina.

"Ashalina maaf ya Wina nggak bisa temani kamu sampai acaranya selesai, karena besok mau balik ke Jogja dia saya suruh istirahat karena lagi hamil saya takut dia kecapekan." Zendi 

"Oh iya bang saya paham kok, terimakasih sudah menjadi saksi pernikahan saya."

Zendi mengangguk dan tersenyum, Wina sedari tadi diam berdiri disamping Zendi.

"Sha pengen disini aja aku."

"Hey nggak boleh gitu ibu hamil harus banyak istirahat, udah nggakpapa Wina aku nggak mau kamu kecapekan nanti kasihan dedek bayinya."

"Beneran nggakpapa?." 

"Iya Wina.."

"Ya udah kalau gitu, semoga lancar ya selamat atas pernikahanmu." Wina memeluk Ashalina.

Entah kenapa tetesan air matanya perlahan menetes membasahi pipi mereka berdua. 

"Udah kamu jangan nangis Sha, nanti luntur." Goda Wina tersenyum.

.

Diperjalanan pulang Wina satu mobil bersama Pijar, tepat didepan sekolahan SMA Wina sangat ramai karena banyak pelajar  yang keluar dari gerbang untuk pulang.

"Win ini sekolahanmu toh."

"Iya dulu aku SMA disitu."

"Kamu tiap hari naik sepedah dek?." Tanya Zendi.

"Dulu kelas sepuluh naik sepedah awalnya terus pernah kecelakaan akhirnya naik angkutan umum kurang lebih satu tahun terus pas kelas sebelas akhir sampai kelas dua belas naik sepedah motor."

"Sendirian?."

"Kadang sendiri."

"Berani juga kamu Win, padalan jarak rumah kamu ke kesini jauh banget mana jalannya berbelok-belok lagi."

"Tapi asik lo Jar, aku juga sering ketemu tentara kalau pas dijalan seneng banget dulu kalau ketemu." 

"Hmmm." Gumam Zendi.

....

Pagi yang cerah, Wina dan Zendi sudah berada dipesawat untuk kembali ke Lanud Iswahyudi memandangi awan yang sangat indah membuat tangan Wina sibuk dengan kamera ponselnya untuk mengabadikan pemandangan yang indah itu.

LOVE IN STRUGGLE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang