Takdir

1.3K 95 0
                                    

Wina masih diam, dia tidak bersuara satu katapun.

"Ya Allah semoga ini memang jodoh yang kau berikan untuk hamba." Wina berdoa didalam hati.

Mulutnya terasa berat untuk berucap, tubuh Wina bergemetar takut apa yang diucapkan salah.

Ayah Wina melihat tangan anak perempuannya yang bergetar, segera dia menggenggam tangan itu agar dia sedikit tenang.

"Bismillah."

Satu tadikan nafas dan dihembuskan secara perlahan.

"Bismillah, Wina bersedia bertunangan dengan bang Zendi."

Seketika seluruh keluarga Wina heboh mereka senang dia menerima Zendi.

Zendi memasangkan cincin kejari manis Wina sebelah kiri.

"Jangan grogilah dek." Celetuk Ghozan yang melihat tangan Wina bergetar hebat saat Zendi memasangkan cincin itu.

Wina tertawa karena tidak bisa mengendalikan dirinya, Ghozan mengabdikan moment itu menggunakan kamera Wina.

Usai suasana menegangkan itu mereka segera menuju lantai dua untuk foto bersama. Zendi juga diajak foto bersama.

"Zendi tolong fotoin dulu ya."

"Siap bang!."

Zendi siap ditempat dengan kamera, sedangkan keluarga Wina sedang menata formasi foto. Nenek Wina berada ditengah duduk dikursi yang sudah disiapkan sedangkan Wina dan Galih berada disamping kiri dan kanan neneknya .

"Oke siap..." Zendi memberi instruksi.

Selesai foto keluarga, lanjut Zendi masuk Dalam formasi foto.

"Pasang timer Zen."

Zendi segera mengatur timer.

"Adek kamu ditengah pegang pundak nenek, terus nanti Galih sama Zendi sebelah Wina." Ghozan menata formasi dia ingin yang memakai seragam berada ditengah.

Timer mulai..
Zendi segera menuju samping kiri Wina.

Cekrek...
Cekrek...
Cekrek...

"Ganti formasi sekarang Zendi sama Galih dipojok."

Mereka segera mengganti posisi sesuai arahan Ghozan.

"Sudah selesai..."

Formasi itu kini bubar, Wina berjalan duduk dishofa tetapi tangannya ditahan Zendi.

"Kita belum foto berdua."

"Oh iya ya."

Wina dan Zendi berjalan ketengah background, mereka meminta tolong Ghozan untuk memotret mereka. Awalnya mereka hanya foto berdiri dengan sikap sempurna Wina tersenyum kaku dan Zendi memasang muka garang.

"Kalian ini mau foto KTA tah?." Ucap Ghozan.

Zendi memberikan diri untuk memgandeng tangan Wina. Mereka berdua memberi senyuman manis ke kamera.

"Siiip 1..2..3..."

Lanjut pose kedua Wina diminta Ghozan untuk sedikit memperlihatkan cincinnya.

"Gimana bang."

Ghozan berjalan menghampiri Wina lalu mengarahkan tangan Wina.

"Topi kalian lepas aja."

Wina melihat ke arah rambut Zendi yang sudah tumbuh rapi membuat semakin terlihat tampan.

"Astaghfirullah." Wina mengalihkan pandangannya.

Zendi langsung merangkul Wina. Ghozan segera mengabadikan .

LOVE IN STRUGGLE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang