Ini adalah Sequel dari cerita [New Account] Fell for My Lecturer.
New readers harap baca cerita pertamanya dulu baru ke lapak ini.
Biar ceritanya lebih kena ke kalbu. Mendarat ke dasar hati.
Dan di cerna oleh pikiran.Dan boleh aku minta apresiasinya?
Dengan menekan tombol voteAda di sudut bawah kiri!
Happy reading. ❤️***
"MAS ORIONNNNNNN,"pekik Kanaya, nafasnya memburu,suaranya menggelegar. Tangannya berkacak di pinggang.
Orion datang dengan nafas tersenggal masuk ke kamar mereka.
"Kenapa,Ya?"paniknya.
"UDAH BERAPA KALI AKU BILANG KALAU HABIS MANDI HANDUKNYA DI GANTUNG!"pekik Kanaya. Padahal Orion ada di sebelahnya. Tanpa berteriak pun Orion mendengarnya.
"It---,"ucapan Orion terpotong dengan kejutekkan Kanaya.
"BISA GAK SIH JANGAN DI LETAKAN DI ATAS KASUR!"
Orion sedikit menutup telinganya, bergedik ngeri dengan maha besar suara istrinya ini.
"NGERTI GAK!"
Kanaya menatap galak Orion.
"Ng--,"
"APA HA? MAU BILANG NGERTI? IYA?"potong Kanaya. Ia berteriak lagi. Orion menutup telinganya. Suara istrinya ini benar-benar melengking.
"Ngerti tapi besok di ulang lagi?GITU!"pekik Kanaya lagi dan lagi. Orion menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Bagaimana caranya mengatakan bahwa ia lupa jika Kanaya terus-menerus memotong pembicaraannya.
"Sayang, maaf. Janji besok enggak lagi,"ujarnya meraih pundak Kanaya. Kanaya menepisnya.
"Kamu mah janji terus! Pusing tau!"
Nafas Kanaya menderu. Ia seperti bom dengan rangkaian berapi-api."Tuh liat kasurnya jadi basah!"ketus Kanaya.
"Kamu mau jemur tuh kasur ke luar? Ha?"
"Apa susahnya sih tinggal gantung di kamar mandi?"ucap Kanaya jengah. Prianya ini susah sekali di beritahu.
Jika di kampus orang-orang memuja kesempurnaannya. Cukup Kanaya yang tau gimana borok suaminya ini.
Mulai dari bermain mobil legend di toilet, yang membuat Kanaya ingin mendobrak pintu kamar mandi.
Di tambah lagi jika pria ini mengambil pakaian sendiri, sudahlah, lebih baik Kanaya naik ke lantai atas dan menyiapkan semuanya dari pada membiarkan Orion melakukannya. Pernah sekali, Orion hendak mengambil baju di lipatan bawah, maka lipatan atas yang sudah capek-capek Kanaya setrika hancur lebur.
Dan Orion hanya nyengir bak kuda tanpa dosa.
"Kasur basah tar apek. Kamu ih,"geram Kanaya. Rasanya ia ingin mencakar-cakar wajah Orion. Orion salah tingkah. Ia kikuk. Terbiasa hidup sendiri dan apa adanya, membuat dia sulit beradaptasi dengan Kanaya yang ternyata memiliki sisi sempurna.
"Yaudah sini biar saya gantung,"ujar Orion mengambil alih handuk dari tangan Kanaya. Berharap ucapannya meluluhkan amarah Kanaya.
"GAK USAH!"ketus Kanaya galak. Ia berlalu dan menghentakkan kakinya ke arah kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Dosen (SUDAH TERBIT)
RomanceSUDAH TERBIT❗ Sebagian part sudah di hapus. SUDAH BISA DI ORDER DI SHOPPE, LAZADA, TOKOPEDIA, BUKA LAPAK, DAN INSTAGRAM PENERBIT GALAXY MEDIA. ⛔ SEQUEL FELL FOR MY LECTURE. 📢 Sebelum membaca cerita ini, ada baiknya membaca cerita pertamanya dulu y...