17. H-1 Supriese

91.2K 5.1K 160
                                    

Konsisten upload cerita bukan berarti dia punya banyak waktu luang, tapi dia nyempetin buat lanjut biar kalian gak nunggu.
Boong banget saat kami bilang nulis buat nyalurin hobi, karena kami juga ingin diapresiasi. Tolong hargai, kalau kalian malas buat follow minimal like di setiap part, sesederhana itu cara berterima kasih dan tahu diri.

yusspt

***

Elma masuk, ia menatap Kanaya yang sedang duduk menonton tv.

Keadaan apartemen menjadi senyap.

"Dah datang?"tanya Tita membawa minuman soda dan meletakkannya di meja.

Kanaya menatap sekilas tiga pria dan satu wanita di depannya.

"Kanaya?"panggil Fajar.

Kanaya seperti orang tablo. Ia hanya menatap wajah di depannya ini.

Mereka duduk, Asep dan Togar yang biasa ricuh menjadi senyap. Mereka duduk takut-takut. Seperti sedang mendekati pasien rumah sakit jiwa. Yang tiap detik bisa ngamuk nerkam mereka.

"Ini angka berapa Ay?"tanya Togar meletakkan dua jarinya di depan Kanaya.

Dahi Kanaya mengerut "Dua."

"Kanaya itu lupa ingatan bodoh, bukan lupa cara berhitung!"ketus Asep.

"Ya kali kan dia lupa cara berhitung!"

"Nama lengkap lu inget gak?"tanya Togar.

"Gak berfaedah banget lu Gar!"hardik Fajar.

"Kanaya, lu inget gak cewek ini,"ujar Asep.

"Nih cewek temen seperjuangan dunia perdrachinan lu!"

"Lu inget gak ngidupin hotspot Togar terus si Elma ini download drama China di laptop lu?"tanya Asep.

"Iya, kuota yang sampe sekarang belum lu ganti!"celetuk Togar.

"Yang lu ngalihin perhatian si Togar, terus si Elma kebut download itu. Yang waktu dosen belum masuk kelas. Ingat gak?"

"Kanaya lu jangan diem aja,"ujar Elma lemah. Tita diam, Fajar pun begitu.

Kanaya menggeleng.

"Atau gini, lu inget Fajar gak?"tanya Togar.

"Gue minum ya,Ta,"ujar Fajar. Tita mengangguk.

"Fajar itu cowok yang nembak lu tapi lu tolak,"ujar Togar.

Uhuk-uhuk.

Minuman soda Fajar tumpah, celananya basah. Togar sialan. Tidak adakah pertanyaan selain itu?

Fajar mengaruk tekuknya yang tidak gatal.

"Yang dia gak gak datang ke acara ulangtahun lu karna pupus harapan, ingat gak?"tanya Asep. Tita dan Elma menahan tawa.

"Fajar suka aku?"tanya Kanaya.

"Iya, dia yang ngambek karna lu ternyata lebih milih pak Rion,"celetuk Togar.

"Kalian yang ketemu di taman waktu itu buat lurusin semuanya. Apa lagi ya,"ujar Asep.

"Jar? Kenangan lu sama Kanaya cuma seuprit?"tanya Asep.

"Pada bangsat! Tanya yang lain aja sih, bajingan emang!"ketus Fajar.

"Lu inget gue gak? Gue yang waktu itu lu marahin karna kepergok nyolong pulpen Elma?"tanya Asep. Elma melotot "Oh jadi lu yang nyolong?"tanyanya galak.

Suamiku Dosen (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang