31. Ponsel Kanaya hilang

64.7K 4.6K 208
                                    

Jangan lupa follow dan vomet ya :).
Thx u :*

**
Kanaya dan kelima temannya di jemput oleh Leo. Tumben sekali pria itu menawarkan diri untuk menjemput Kanaya. Katanya sih biar lebih di anggap baik oleh teman-teman Kanaya.

Dasar pencitraan.

"What's up bro," ujar Leo ber high five dengan Fajar dan Togar.

Kanaya berdecih.

Alay,pikirnya.

"Bang Leo please ya, jan ngerasa naks muda!" sindir Tita.

"Abang emang masih muda,ya!" ujar Leo.

"Ayo buruan!" ketus Kanaya yang sudah duduk di sebelah kursi kemudi. Ia jengah. Entah mengapa moodnya buruk sekali.

"Dih buru-buru amat sih Ay," ujar Fajar.

"Capek gue," keluh Kanaya. Leo mengangguk. Ia lebih paham suasana hati adiknya ini. Sepertinya agak sedikit buruk.

"Udah ngabarin Orion belum?" tanya Leo. Ia mulai memakai seatbealtnya.

"Ntar aja di rumah Bang."

"Bang Leo sibuk gak?" tanya Togar.

"Kenapa emang?"

Leo sudah membawa mobil dengan kecepatan sedang.

"Ajakin jalan-jalan atuh," kekeh Asep. Fajar menjitak kepala Asep.

"Basa basi dulu kek lu!" ketus Togar

"Lu kan udah basa basi coek," ketus Asep.

"Hahaha perusahaan gue enggak kaya kampus kalian yang ada libur semesternya," kekeh Leo.

"Yahh," ujar Elma lemah.

"Boleh pinjem mobil tapi,kan,Bang?" tanya Togar.

"Of course. Asal kalian mau anter gue ke kantor dulu."

"Kalo kita pulang malem gimana?" tanya Asep.

"Lu mau kemana emang sih kambing sampe pulang malam?" tanya Elma.

"Ya kan kalau!" sewot Asep.

"Kalau-kalau lo di tawar sama bencong lampu merah gimana? Kan negonya agak lama."

Pletak.

"Yang ada lo gue dandanin jadi cabe-cabean lampu merah Braga," ketus Elma.

Asep berdecih. Ganteng begini malah di katai bencong.

"Adek kenapa?" tanya Leo lembut. Kanaya menghela napasnya lalu menggeleng.

"Kangen suami dia Bang," celetuk Fajar di belakang.

Kanaya menutup matanya. Dia mendadak unmood. Sepertinya dirinya on the way bertemu bulan.

"Mo haid keknya Bang," ujar Tita. Wanita itu paling paham Kanaya. Yang lain bercengkrama, Kanaya malah memilih untuk diam.

"Mau ke rumah Kanaya dulu atau rumah gue?" tanya Tita saat mereka turun dari mobil Leo.

"Ini rumah siapa?" tanya Togar.

"Rumah nyokap bokap," jawab Leo.

"Ayo masuk," ajak Leo.

"Bongak kali kau Tita!" ketus Togar.

"Apa lagi itu bongak itu?" tanya Elma.

"Bodoh!" jawab Togar nge gas.

"Dah jelas berhenti di depan rumah Kanaya, masih kau tanya mau kemana duluan," ketus Togar geleng-geleng. Tita nyengir.

Suamiku Dosen (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang