44. Mas? I love u 💛

78.4K 5.6K 328
                                    

Nyatanya Togar CS gagal mendapatkan wanita yang mereka kejar. Asep mengumpat sepanjang jalan kenangan.

Katanya, mereka terlalu bodoh hanya untuk mengejar ibu-ibu tua itu.

Tidak tau saja si bangsat Asep, bagaimana sulitnya mereka mengejar Ibu yang liciknya menyerupai belut.

Keesokan harinya, Kanaya masih belum siap untuk kuliah. Orion pun tidak mengizinkannya. Bagi Orion, ketenangan Kanaya lebih dari penting.

Sekitar pukul dua siang,  Togar CS menjenguk Kanaya. Wanita itu sedang duduk di taman bersama Orion.

Kanaya sudah mau menjawab apa yang di tanyakan padanya, namun belum secerewet dulu.

"Yon, ada tamu kamu," ujar Bunda.

"Iya Bun," ujar Orion.

"Mau di sini aja atau ikut ke dalem?" tanya Orion.

"Di sini," jawab Kanaya. Matanya masih menatap bunga yang sedang bermekaran di sini. Namun matanya sudah tidak sekosong awal-awal kejadian ini.

Mama Cita kembali pulang ke Bandung. Itu berkat Kanaya. Kanaya yang menyuruh keluarganya untuk kembali ke Bandung.

Melihat betapa sayangnya keluarga Orion terhadap Kanaya, membuat Mama Cita dan Papa Dimas tenang meninggalkan Kanaya, meski mereka terus memantau dari jarak jauh.

"Sebentar ya," ujar Orion mengacak-acak rambut Kanaya. Kanaya mengangguk.

"Mau ke Kanaya? Sok, sana aja gapapa. Dia udah jauh lebih baik," ujar Orion pada sahabat-sahabat Kanaya saat bertemu di pintu penghubung taman.

Elma dan Tita mengangguk. Mereka lebih dulu mendekat ke arah Kanaya.

"Itu detektif yang kemarin bapak omongin?" tanya Togar.

Orion menganguk.

"Kita ikut boleh,Pak?" tanya Asep.

"Boleh," jawab Orion. Mereka membuntuti Orion di belakangnya.

***

"Kanaya," sapa Tita takut-takut.

"Hai," jawab Kanaya. Ia tersenyum. Senyum yang sudah semingguan lebih hilang dari bibirnya.

Elma dan Tita saling menatap. Mereka langsung menghampiri Kanaya.

"Lu udah baikan?" tanya Elma. Kanaya terkekeh.

"Udah,Ma," ujarnya.

"Arghhhh gue senang banget," ujar Tita memeluk Kanaya. Elma ikut menimpali.

"Gimana kampus?" tanya Kanaya.

"Baik-baik aja,kok. Udah gak usah pikirin kampus, dosen masih pada loyo-loyo ngajarnya, lu gampang lah ntar ngikutinnya," ujar Elma. Tita mengangguk setuju.

"Gue kangen banget sama lu," ujar Tita kembali memeluk Kanaya.

Kanaya hanya tersenyum menangapi Tita dan Elma.

Di ruang tengah, rahang Orion semakin mengeras.  Ia tidak menyangka dalang dari semuanya adalah dia.

"Bukan sindikat perdagangan manusia, tapi emang ini murni di sengaja."

Togar, Fajar dan Asep menatap fakta tidak percaya.

"Sepertinya nama belakangnya agak sedikit tidak asing," ujar Ayah.

"Untuk ini, sedang dalam tahap penyelidikan," ujar Dima.

"Untuk kelanjutan informasinya, akan saya sampaikan ke bapak jika ada berita updatenya," ujar Dima ke arah Orion.

Suamiku Dosen (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang