Sekitar jam sepuluh, Kanaya membelah jalanan Jakarta, tentu dengan suaminya tercinta.
Kanaya dengan kaos putih lengan panjang kebesaran yang di masukan ke dalam celananya, di padu dengan sepatu sneaker putih list gold dan rambut di gerai.
"Kok sepi,ya,Mas?" tanya Kanaya. Orion mengedikkan bahunya acuh.
"Loh, loh, kok itu tutup," ucap Kanaya. Orion ikut menoleh ke arah kiri.
"Coba hubungi karyawan kamu," ujar Orion. Mobil sudah menepi. Orion ikut turun.
Kafenya di tutup. Dengan tulisan "LIBUR! KERJA MULU!"
Apa-apaan ini?
"Halo,Ta?" ujar Kanaya.
"Iya?"
"Kok kafe tutup?"
"Loh kok nanya gue? Gue kan shift malam hari ini."
Kanaya menarik napasnya.
"Siapa yang masuk pagi?" tanya Kanaya.
"Asep, Wati sama siapa ya, lupa Ay. Kenapa?"
"Ini kafe nutup, gak ada konfirmasi ke gue," ujar Kanaya.
"Coba hubungi Asep, kali dia kesiangan."
"Kesiangan kok kompakan gini?"
"Ya gue gak tau Ay," ujar Tita.
"Yaudah gue tutup."
"Gimana?" tanya Orion.
"Mana Aya gak bawa kunci cadangannya lagi," ujar Kanaya mencak-mencak.
Ini yang punya kafe siapa sih? Karyawannya atau Kanaya!
"Sep?"
"Ay gue lagi sibuk," ujar Asep.
"Sibuk apaan? Ini kafe gue kenapa tutup?"
"Gue sibuk nyariin kuncinya Ay, hilang, demi apa pun," ujar Asep di sebrang sana.
Kanaya ingin sekali mengumpat. Mulutnya sudah terbuka namun kembali menutup. Biar bagaimanapun Kanaya sulit untuk profesional ke sahabatnya, beda dengan Orion.
"YAUDAH! GAK USAH DI BUKA! LIBUR AJA!" bentak Kanaya.
"Makasih Ay. Gue juga kebetulan mau balik ke Bogor."
Kanaya menutup ponselnya kasar.
"Nyebelin!" ketusnya.
"Kenapa?" tanya Orion.
"Tau ini si Asep. Au ah," ketus Kanaya. Ia masuk ke mobil.
Kanaya masih mencak-mencak, Orion tidak melakukan apa pun selain fokus pada setirnya.
"Mau marah tapi sahabat sendiri," ujar Kanaya. Ia masih kesal. Main tutup sekena jidat. Kalau bukan sahabat, mungkin sudah Kanaya pecat.
"Tegas aja," ujar Orion.
"Kaya saya ke kamu kalau di kampus. Emang saya pandang kamu sebagai istri saya? Enggak 'kan?" ujar Orion.
"Ya tetap beda,Mas. Marahi temen sendiri itu beda lah pokoknya," ucap Kanaya frustasi.
"Kanaya mana sanggup sih," ujarnya lirih.
"Yaudah kalau gak bisa, gak usah mencak-mencak," ujar Orion. Kanaya menarik napasnya dalam-dalam.
"Saya yang kesal jadinya," ujar Orion lagi.
"Yaudah ke rumah Bunda deh, mau main sama Kia," ujar Kanaya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Dosen (SUDAH TERBIT)
RomansaSUDAH TERBIT❗ Sebagian part sudah di hapus. SUDAH BISA DI ORDER DI SHOPPE, LAZADA, TOKOPEDIA, BUKA LAPAK, DAN INSTAGRAM PENERBIT GALAXY MEDIA. ⛔ SEQUEL FELL FOR MY LECTURE. 📢 Sebelum membaca cerita ini, ada baiknya membaca cerita pertamanya dulu y...