Suamiku Dosen (SUDAH TERBIT)

27. Dosen virtual

Surat cinta untuk kalian
yang baru menjadi pembaca ceritaku.

Dear new readers yang kucintai, terimakasih sudah memilih singgah dan mengikuti kisah ini.

Boleh aku meminta? 
Tanpa mengurangi rasa hormatku atas kehadiran kalian, tolong jangan sering koment "NEXT"

Karna kalian bisa baca blurbnya.
Jelas² aku update setiap hari.
Tungguin aja di malam hari. Aku akan datang menepati janji.

Kalo pun enggak, aku bakal buat pengumuman.

Untuk itu aku himbau agar memfollow akun ini.

Bukannya tersanjung akan kalimat "NEXT KAK" tanpa embel apa-apa, itu malah mengecohkan aku.

Coba, kalimat NEXT di ganti dengan SEE YOU ON THE NEXT PART kak.

Atau

SEMANGAT KAK.

atau yg lain gitu, yg nyebarin positif vibes.

Karna ini kepalaku bukan kloningan Einstein yg mirip kaya ORION 🤣

Aku juga tiap hari harus mikir gimana cara menggiring cerita ini ke arah ending. Wkwkwk

Dan menulis juga masih hobby belum pekerjaan.

Inget ya!

Aku update everyday.

Jadi gak usah di next²in, wkwk .

Salam sayang

-Nanas bukan Nenas-

***
"Muka lu gak segaran amat sih,Ay!" celetuk Elma. Kanaya masih saja setia berpangku tangan di kantin kampus.

"Suami lu itu kerja dodol,bukan nikah lagi," ujar Tita. Ia jengah menatap wajah uring-uringan sahabatnya ini.

Sudah seminggu terhitung sejak Orion berada di Singapura, namun rasa sedih Kanaya masih saja hinggap di atma.

Banyak sekali hal baru yang ia lewati dan ia tidak suka. Ia benci sehari tanpa Orion---suaminya.

Bangun tanpa Orion di sisinya. Tidur tanpa tangan Orion di perutnya. Dan belum lagi, pertengkaran kecil yang menjadi musik dalam rumah mereka.

Kanaya rindu meneriaki suaminya itu. Ia rindu mengoceh tentang apa saja.

Belum lagi, meja makan tempat mereka bercanda menjadi sepi. Kanaya hanya bisa membayangkan kenang ketika mereka masih bersama.

Dan juga ruang tv tempat Kanaya biasanya belajar dan Orion mengerjakan pekerjaannya, ruangan itu kini menjadi hilang fungsi.

Biasanya, ketika Kanaya sedang tidak minat belajar, ia akan menganggu pria itu dengan selonjoran di pahanya dan membiarkan Orion menyelesaikan pekerjaannya hingga Kanaya tertidur dan bangun-bangun sudah berada di kamar.