EM19 #The Day Bleeds

266 33 6
                                    



Junho melipat kedua tangannya di depan dada, pandangannya menatap heran ke kursi di depannya. Bagaimana bisa? Itu yang ada di pikirannya sekarang. Semakin lama Junho memerhatikan seseorang di depannya, semakin kesal ia. Kakinya mendorong kaki kursi di depannya hingga sedikit bergoyang, namun sayangnya tidak membangunkan Eunsang sama sekali dari tidurnya.

Junho menatap kembali kertas di meja. Seharusnya ia merasa senang karena tak jarang ia bisa mendapatkan nilai lebih tinggi dari Eunsang, tapi kenapa saat ini rasanya ia justru malah kesal? Apalagi melihat Eunsang yang dengan nyamannya tidur di jam kosong ini.

Hah...Junho mendesah lirih lalu bangkit dari duduknya dan menuju ke toilet. Tak disangkanya, ia bisa bertemu dengan Minhee yang hendak keluar dari toilet.

"Woy ...." Sapa Minhee seraya menaikkan tangan kanannya.

"Hmm." Junho membalas dengan lesu.

"Nyapo?" Minhee mengurungkan niatnya untuk keluar dari sana begitu menyadari Junho yang terlihat tidak seperti biasanya.

"Kesel sama Eunsang."

Alis Minhee terangkat naik. "Kamu diapain sama dia?"

Junho menggaruk pelipisnya dengan wajahnya yang sedikit bingung. "Ya nggak ngapa-ngapain aku sih. Lagi kesel aja."

Minhee menggelengkan kepalanya, "gak jelas kon." Ujarnya seraya menepuk pelan kepala Junho dan melangkah keluar dari toilet.

"Min," panggilan Junho menghentikan Minhee dan ia berbalik. "Bisa gak sih orang yang jenius gitu bisa tiba-tiba jadi bodoh?" Tanyanya yang membuat Minhee memandang Junho dengan heran.

"Bisa ...," Minhe mengangguk namun dengan sedikit tidak yakin, "kayaknya." Lanjutnya.

"Semua nilaiku lebih tinggi dari Eunsang. Seharusnya seneng, ya? Tapi gak tahu malah rasanya kesel aja sama Eunsang. Apa sekarang gantian aku yang jenius, ya?"

Minhee mengangguk-angguk lagi dan mengerti dengan situasi ini. Ia menepuk pundak Junho berulang kali. "Makanya Eunsang diajakin belajar. Kamu kan temannya, jangan ajakin dia main mulu. Kalau tidur dibangunin suruh belajar aja." Ujar Minhee dengan tenangnya.

"Buset, dah kayak orang tua kon."

"Itu sih yang diomongin Om Han kemarin ke aku. Aku tinggal forward aja."

Junho menghela nafasnya. "Untung ada Om Han. Kalau mamanya tahu bisa celaka nanti."

"Siapa? Eunsang? Gak mungkin lah. Mamanya pengertian kok."

"Pengertian dari mananya sih Min? Ekspektasi mamanya ke Eunsang kan tinggi. Terus ternyata kalau Eunsang gak memenuhi ekspektasi mamanya? Mamanya Eunsang tuh diem-diem galak. OH, ASTAGA!!" Junho membelalak sembari menutup mulutnya karena keterkejutan yang ia buat sendiri.

"Hisshh. Ngagetin, sialan! Apaan?" Minhee sampai menepuk dadanya saking terkejutnya ia dengan teriakan Junho.

"Tiap akhir bulan mama-mama kita pasti kumpul arisan. Ada wali kelas juga."

"Mampus!"


««»»


Han menarik tangan Malaka ke atas pangkuannya. Dia menangkupnya dan mengelus punggung tangannya dengan lembut. Di ruang tunggu sebelum Malaka masuk ke dalam ruang Psikiater sesuai antriannya, Han dengan sabar ikut menunggu menemani Malaka.

Embrace Me | Han Seungwoo X OC ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang