EM13 #The art of emptying

307 50 9
                                    




Eunsang sedang bersandar nyaman di kursinya saat jam kosong di kelasnya berakhir gaduh. Para siswa kesana kemari bermain dan berbincang di meja tetangga.

Ada yang sibuk membuat tik-tok, ada yang sibuk belajar memanfaatkan waktu kosong, ada yang sibuk ngerumpi, pun ada yang sibuk bernyanyi di belakang.

Eunsang duduk anteng dengan ponsel di tangannya, menonton violin orchestra di youtube. Dia tampak tak terganggu sama sekali dengan kericuhan dari teman-temannya.

Sampai ketukan di jendela beserta teriakan namanya membuatnya berpaling dari ponselnya.

"Eunsang!!! Eunsang!!!"

Minhee yang sudah berpakaian olahraga berdiri di depan jendela kelas milik Eunsang. Jarinya mengetuk kaca dan suara jahilnya yang memanggil-manggil.

"Heh!!!"

Junho melongok dari pintu belakang. "Ribut di kelas orang bukannya ngecengin cewek malah ngecengin Eunsang."

"Terserah aku lah. Tuh Eunsang aja senyum lihat aku." Minhee menaikkan tangannya sebagai salam kepada Eunsang disertai senyum khas miliknya.

"Siapa sih?"

"Sopo?"

"Wiih, sapa nih?"

Teman-teman Junho yang ikut bernyanyi di belakang mulai berkumpul dengan Junho. "Fansnya Eunsang." Kata Junho sembari menunjuk Minhee dengan dagunya.

"Cemburu a?" Ujar Minhee dengan menepuk kepala Junho dan berlalu dari sana menuju lapangan sekolah.

Tak lama setelah kepergian Minhee, guru tiba-tiba datang ke kelas Junho dan Eunsang. Dengan alasan telat karena ada rapat, guru tersebut kini memulai pelajaran.

Eunsang melihat layar laptopnya dengan seksama. Dia tahu, penglihatannya tidak salah. Mau dia mengerjap berapa kalipun nilai hasil ulangan yang tertera di laptop tidak akan berubah.

"Sang!" Panggilan lirih Junho juga tendangan di kursi Eunsang membuat Eunsang segera tersadar.

Ia berbalik melihat Junho. "Pasti bagus, 'kan?" Tanya Junho merujuk kepada nilai Eunsang.

Eunsang hanya mengangkat kedua bahunya lalu kembali melihat ke depan.



««»»



Semenjak kedatangan Malaka ke apartemen Han, Han tidak lagi mengusik Malaka. Tidak lagi mengirimnya pesan, tidak lagi menghubunginya.

Namun jika Malaka pikir bahwa semuanya telah selesai, Han sama sekali tidak setuju akan hal itu.

Baginya, belum ada yang selesai. Hari itu berakhir dengan kacau. Han gegabah dengan perasaannya sendiri.

Kini Han diam karena ingin memberi jarak. Mendinginkan situasi yang terlanjur menyentuh batas tertingginya. Dan Han tidak ingin kejadian hari itu terulang lagi.

Maka, setelah satu minggu lebih lamanya, barulah Han mengirimkan pesan kepada Malaka. Mengajak bertemu di suatu tempat. Meski awalnya ia sendiri tidak yakin, apakah Malaka masih mau menemuinya atau tidak.

Han percaya, bahwa semuanya masih bisa dibicarakan secara baik-baik, mengenai mereka berdua dan juga perasaannya.

Di hari Minggu malam setelah Han mendapatkan balasan dari Malaka, yang tidak ia sangka sama sekali jika Malaka masih mau menemuinya, Han mengendarai mobilnya menuju titik lokasi yang dikirimkan oleh Malaka.

Embrace Me | Han Seungwoo X OC ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang